Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pada Masa Awal-awal Ini, Mungkin Kita Harus Bersakit-sakit Dahulu

Kompas.com - 20/10/2014, 14:45 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat. Meski begitu, ia mewanti-wanti, pada masa awal, pemerintahannya justru akan merasakan banyak rintangan.

"Pada masa awal-awal ini, mungkin kita harus bersakit-sakit dahulu. Manfaatnya mungkin baru terasa setelah tiga tahun. Kita tidak mungkin menjadi negara besar tanpa mau melalui rintangan-rintangan besar. Kita harus bekerja keras," kata Jokowi dalam wawancara khusus yang dimuat harian Kompas, Senin (20/10/2014).

Meski mewanti-wanti masyarakat pada masa awal pemerintahannya akan ada banyak rintangan, Jokowi memastikan pemerintahannya akan bekerja dengan keras agar dapat melayani rakyat. Ia pun menyebut akan lebih banyak mendengar keluhan langsung dari rakyat.

"Kita mulai dari memperhatikan keluhan-keluhan rakyat, contohnya sulit mengurus KTP, perizinan, dan pelayanan rumah sakit. Keluhan-keluhan ini, yang bagi orang lain mungkin dianggap sepele, harus bisa dibuktikan menjadi lebih mudah. Sekarang ini banyak program dalam APBN dan APBD, tetapi tidak tersampaikan langsung kepada rakyat," papar Jokowi.

Terkait dengan gaya pemerintahannya nanti, Jokowi memastikan akan lebih banyak menggerakkan rakyat. Ia mengingatkan, pemerintah atau pemimpin harus mampu menggerakkan birokrasi dan rakyatnya.

"Pemimpin yang benar itu pemimpin yang bisa mengorganisasi rakyat, bukan hanya mengorganisasi birokrasi dan pemerintahan. Hal itu bisa dilakukan jika ada kepercayaan dari rakyat. Jika tak dipercaya, akan sulit. Kepercayaan itu yang harus dibangun," ingat Jokowi.

Kedekatan Jokowi yang sering bertemu dengan rakyat dinilai beberapa pihak hanyalah upaya pencitraan Jokowi semata lantaran programnya tidak jalan. Menyikapi hal itu, Jokowi mengingatkan tradisi blusukan-nya sudah sejak lama dilakukan, meski diakuinya ia fokus pada persoalan mikro.

"Sejak menjadi Wali Kota Solo, saya melakukan itu (blusukan). Saya tidak ingin dipagari. Malam hari saya keluar. Sekarang juga saya sudah mencoba, meski dijaga Pasukan Pengamanan Presiden, saya tetap ke pasar karena memang merasa perlu mendengar. Kalau setiap hari tidak bertemu rakyat, saya pastikan tidak akan tersambung dengan rakyat. Jika ada yang menulis sebagai pencitraan, terserah. Dibicarakan apa pun, terserah. Saya melihat ini sebagai kebutuhan agar bisa terus tersambung dengan rakyat. Bagaimana mau sambung kalau dekat saja tidak. Presiden itu harus mengerti persoalan makro dan mikro," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com