Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen: Arah Koalisi PPP Ditentukan Kiai Maimun

Kompas.com - 11/10/2014, 14:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha mengatakan, arah koalisi partainya ditentukan oleh Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zubair.

"Jalan terbaik bagi kami adalah menunggu kehadiran KH Maimun dari kepulangan beliau menunaikan ibadah haji di Arab Saudi," ujar Syaifullah dalam diskusi bertajuk "Bukan Parlemen Biasa" di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2014).

"Beliau kembali ke Indonesia pada tanggal 15 Oktober mendatang. Kami akan bertanya kepada beliau. Itu posisi PPP saat ini," lanjut dia.

Dia tidak menyangkal bahwa PPP kini terbagi menjadi dua, yakni kubu Suryadharma Ali (SDA) dan kubu Romahurmuziy. Masing-masing kubu akan menggelar muktamar. Kubu SDA yang cenderung ke Koalisi Merah Putih akan menggelar muktamar pada 23 Oktober.

Adapun kubu Romahurmuziy yang cenderung bergabung ke Jokowi-JK akan melaksanakan muktamar di Surabaya pada 17 Oktober 2014. "Terlepas dari kedua muktamar itu berhasil atau tidak, yang jelas, Suryadharma Ali sudah mesti lengser karena sudah dua kali menjadi ketua partai," lanjut dia.

Seperti diketahui, PPP telah bergabung ke KMP. Namun, saat pemilihan pimpinan MPR RI, PPP bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) setelah kader mereka tidak masuk dalam paket pimpinan yang disodorkan KMP. Belum dipastikan apakah posisi PPP akan tetap di KIH, meski pemilihan MPR RI telah berlalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com