Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Diminta Tidak Pertontonkan Politik "Mencla-mencle" untuk Kekuasaan

Kompas.com - 22/09/2014, 15:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin mendesak partai politik agar tidak mempertontonkan politik mencla-mencle yang selalu mencari pembenaran atas ketergodaaanya akan bujuk rayu masuk ke dalam pemerintahan.

"Parpol tidak boleh mempertontonkan politik mencla-mencle karena tempat parpol sesungguhnya adalah sebagai kekuatan rakyat, kekuatan penyeimbang menurut konstitusi," kata Irman di Jakarta, Senin (22/9/2014), seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan kepada parpol Koalisi Merah Putih yang akan bergabung ke pemerintahan Jokowi-JK. (Baca: Jokowi: 80 Persen PPP dan PAN Bergabung)

Menurut Irman, meskipun Jokowi menyebutkan terdapat jatah kursi bagi kalangan profesional parpol, sebaiknya parpol yang sudah mendeklarasikan diri sebagai kekuatan penyeimbang tidak tergoda dengan kursi kabinet. Menurut dia, sesungguhnya kursi kabinet tidak bisa menghidupi secara finansial kehidupan parpol.

"Esensi kehadiran parpol sebenarnya adalah kembali sebagai kekuatan rakyat yang melakukan check and balance terhadap kekuasaan presidensial," kata dia.

Oleh karenanya, kata Irman, sebaiknya parpol harus memberi contoh kepada segenap warga bangsa ini bahwa partai itu adalah organisasi yang bermartabat, memiliki prinsip, kehormatan, dan harga diri yang tidak mudah tergiur dengan kekuasaan kabinet. Konstitusi sudah mempersiapkan tempat bermain kepada parpol, yaitu di legislatif atau ranah kekuasaan.

"Parpol yang memiliki pendirian, satu kata, dan perbuatan adalah parpol yang akan disegani dan dihormati oleh rakyat," kata Irman.

Menurut Irman, parpol harus mengajarkan bahwa bernegara itu adalah perwujudan cita bersama bangsa, bukan melihat negara sebagai alat politik berupa perburuan kekuasaan. Kondisi itu, kata dia, pada akhirnya mengajarkan kepada warga negara untuk mencari pembenaran atas segala ketidakkonsistenan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com