Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penangkapan Wartawan Perancis oleh Polisi di Papua

Kompas.com - 05/09/2014, 19:51 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Thomas Charles Dandois dan Marie Valentine Bourrat adalah dua orang wartawan Arte TV dari Perancis yang ditahan oleh Polda Papua sejak awal Agustus lalu. Keduanya ditahan dengan alasan penyalahgunaan visa dan dugaan keterlibatan dengan kelompok sipil bersenjata Papua.

Tidak hanya sebagai jurnalis, Thomas dan Valentine juga dikenal sebagai pembuat film dokumenter, dan pernah bekerja untuk BBC TV di Inggris. Sejak awal, keberadaan keduanya di Papua bertujuan untuk melakukan peliputan film dokumenter berjudul Papua New Guinea.

Saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Jumat (5/9/2014), kuasa hukum Thomas dan Valentine, Aristo Pangaribuan, mengatakan, film tersebut berisi tentang alam, budaya, interaksi sosial, dan kehidupan masyarakat Papua, termasuk konflik yang kerap kali terjadi.

Pada 30 Juli 2014, Keduanya kemudian melakukan peliputan mengenai situasi dan keadaan Kota Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kemudian pada 3 Agustus, keduanya kembali melanjutkan peliputan di Kota Jayapura.

Dalam rencana berikutnya, Thomas dan Valentine akan melanjutkan peliputan ke wilayah Kota Wamena untuk mengikuti kegiatan budaya Festival Lembah Baliem, termasuk mencari informasi terkait peristiwa penembakan di Lanny Jaya, Papua. Pada 6 Agustus, keduanya kemudian ditangkap oleh kepolisian Papua di tempat yang berbeda.

Menurut Aristo, Thomas ditangkap saat sedang berjalan kaki di luar ruangan. Sedangkan Valentine ditangkap saat berada di kamar hotel.

"Polisi menduga keduanya terlibat dengan peristiwa penembakan karena mereka mencoba melakukan kontak dengan kelompok sipil bersenjata," kata Aristo.

Meskipun demikian, hasil penyelidikan Polda Papua menyimpulkan, Thomas dan Valentine tidak terlibat dalam tindak pidana yang dilakukan kelompok sipil bersenjata. Keduanya hanya bersalah dalam penyalahgunaan visa yang tidak sesuai dengan peruntukan sebagai jurnalis.

Dewan Pers dan Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI) mendesak pemerintah agar segera membebaskan kedua wartawan asing tersebut. Dewan Pers dan AJI meminta agar Thomas dan Valentine dapat dipulangkan ke negara asal.

"Kami ingin membatasi ini hanya masalah keimigrasian saja, jadi mereka bisa dideportasi dan masalahnya selesai," ujar Ketua Dewan Pers Bagir Manan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com