Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sragen Benarkan Ada Dua Oknum yang Mencoblos Lebih dari Sekali

Kompas.com - 11/08/2014, 13:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengakui ada praktik kecurangan dengan cara mencoblos lebih dari satu kali di wilayah Sragen. Informasi itu dikemukakan dalam sidang ketiga perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (11/8/2014).

Anggota KPU Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Dyah Noor Widowati mengatakan, praktik kecurangan itu saat ia menjadi saksi untuk pihak termohon, yakni KPU Republik Indonesia. Ia menyebutkan, praktik kecurangan itu dilakukan oleh dua orang berbeda, yakni seorang oknum anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dan seorang warga sipil.

"Ada dua pencoblosan yang dilakukan lebih dari satu kali. Salah satu pelakunya anggota KPPS Kabupaten Sragen," kata Dyah.

Kepada majelis hakim, Dyah menjelaskan bahwa praktik kecurangan itu telah terungkap dan telah ditangani pihak berwajib. Kedua pelakunya juga telah divonis oleh Pengadilan Negeri Sragen.

Pengakuan Dyah itu menuai respons dari tim kuasa hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Tim hukum tersebut meminta penjelasan Dyah mengenai pihak yang melapor dan memperjelas mengenai pihak yang diuntungkan atas hal tersebut.

"Laporannya dari tim pasangan calon nomor satu (Prabowo-Hatta), tapi saya tidak tahu pelaku memberikan suaranya pada siapa," ujarnya.

Dalam sidang ketiga PHPU ini, majelis hakim konstitusi akan mendengar keterangan dari 75 saksi yang dihadirkan pihak KPU, pihak Joko Widodo-Jusuf Kalla, dan pihak Prabowo-Hatta. Sidang memasuki masa skors pertama pada pukul 12.00 dan akan kembali dilanjutkan mulai pukul 14.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com