Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Hanura Disarankan Staf Khusus Menag Pilih Biro Perjalanan Haji Al Amin

Kompas.com - 25/07/2014, 16:44 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Hanura Erik Satrya Wardhana mengaku memilih biro perjalanan Al Amin atau Al Amin Universal atas saran dari Staf Khusus Menteri Agama Suryadharma Ali (sekarang mantan), Ermalena Muslim Hasbullah.

Selain itu, Erik memilih biro haji tersebut karena Al Amin dianggapnya sebagai biro haji terbaik yang dimiliki koleganya, yakni Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat Melani Leimena Suharli.

"Memang saya mau menggunakan Al Amin karena ini ibadah, saya ingin yang terbaik. Yang saya tahu terbaik itu Al Amin dan Maktour. Saya prefer (lebih memilih) Al Amin karena yang punya wakil ketua MPR, kolega juga, saya lebih merasa nyaman dengan Al Amin," kata Erik di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (25/7/2014), saat memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji 2012/2013.

Erik akan dimintai keterangan bagi Suryadharma Ali yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Dia ikut dalam rombongan haji Menteri Agama pada 2012 bersama dengan sejumlah anggota DPR lain.

Mulanya, Erik mengaku tidak tahu jika dia satu rombongan dengan Menag dan pejabat lainnya. Dia baru bertemu Menag dan anggota DPR lain ketika berada dalam pesawat. Saat tiba di Jeddah, Erik juga mengaku keluar bandara melalui terminal umum, bukan VIP.

Dia pun tetap mengantre saat keluar seperti halnya jemaah lain sampai Ermalena menghubunginya untuk bergabung di terminal VIP.

"Nah di situ baru, kemudian ada yang jemput saya, bantu saya lebih cepat keluar dari terminal umum, setelah itu saya gabung di terminal VIP, baru itulah saya ketemu Bu Ermalena. Baru di sana kok kayaknya saya satu rombongan sama mereka tapi belum pasti juga, karena di sana sudah memakai ihram dan satu bus baru saya merasa satu rombongan sama Pak Menag," tutur Erik.

Untuk pergi haji tahun itu, Erik mengeluarkan uang sekitar 19.000 dollar AS, atau hampir Rp 200 juta. Dia tidak tahu apakah ketika itu dia telah menggunakan sisa kuota calon jemaah haji lain atau tidak.

Kepada wartawan, Erik mengaku lebih memilih untuk tidak berangkat haji seandainya dia tahu kalau dia menggunakan sisa kuta calon jemaah haji. Pemberangkatan haji 2012 tersebut merupakan haji pertama Erik.

"Karena niat saya betul-betul ibadah haji, ini haji pertama, saya ingin berlangsung sesuai ketentuan, baik agama maupun peraturan perundang-undangan. Kalau misalnya saya tahu bahwa kalau, misalnya, saya mengambil kuota jemaah haji, saya pasti memilih tidak berangkat," tuturnya.

Sementara itu, KPK menduga ada unsur penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Suryadharma dengan mengajak sejumlah pejabat dan keluarganya pergi haji dengan menggunakan sisa kuota calon jemaah haji dan jalur kuota Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Terkait hal ini, KPK telah memeriksa beberapa orang yang diduga ikut dalam rombongan Menag itu, termasuk sejumlah anggota DPR. Sebelumnya, KPK memeriksa anggota DPR fraksi PPP Irgan Chairul Mahfiz dan Reni Marlinawato.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com