Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin "Bersih-bersih" Partai Golkar, Tri Karya akan Serahkan Daftar "Tersangka" Korupsi ke KPK

Kompas.com - 12/07/2014, 05:42 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Eksponen ormas tiga pendiri Partai Golongan Karya (Tri Karya) menyatakan ingin membersihkan Partai Golkar dari kader-kader yang melakukan tindak pidana korupsi.

Sebagai salah satu langkah konkret, mereka akan menyerahkan daftar nama kader partai berlambang pohon beringin itu yang sering disebut terlibat korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kami akan memberikan daftar nama dan data kepada KPK. Ini penting untuk memutus mata rantai koruptor yang mungkin ada di Golkar," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Zainal Bintang, di Sekretariat Tri Karya, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Zainal mengatakan Ketua Presidium Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Lawrence Siburian, akan menemui pimpinan KPK untuk menyerahkan daftar itu. Dia juga mengatakan Tri Karya akan meminta pula KPK tak ragu menjadikan para koleganya itu sebagai tersangka.

"Mereka yang selama ini menjadi saksi atau sering disebut di persidangan, agar ditingkatkan menjadi tersangka. Kami siap membantu suplai data-data tambahan," kata Zainal.

Seperti diberitakan sebelumnya, eksponen Tri Karya juga telah mendesak Partai Golkar segera mempersiapkan musyarawah nasional luar biasa pada Oktober 2014. Mereka berharap konsep revolusi mental yang diusung calon presiden Joko Widodo bisa pula diterapkan dalam kepengurusan baru partai itu.

Zainal mengatakan konsep revolusi mental tersebut sejalan dengan keinginan Tri Karya untu memperbaiki Golkar. Tri Karya, kata dia, menginginkan ke depan Partai Golkar menjadi partai yang bersih, anti-korupsi, dan bebas oligarki. "Kami hanya menganut adagium, hanya sapu yang bersih yang bisa membersihkan ruangan," ujar dia.

Perpecahan dan perseteruan masih terus mengancam Partai Golkar sepanjang pelaksanaan Pemilu Presiden 2014. Partai ini secara resmi mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, tetapi sebagian pengurus dan akar rumputnya menyatakan dukungan ke pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com