JAKARTA, KOMPAS.com — Eksponen ormas tiga pendiri Partai Golongan Karya (Tri Karya) mendesak Golkar mempersiapkan musyawarah nasional (munas) pada awal Oktober 2014. Eksponen yang terdiri dari MKGR, SOKSI, dan Kosgoro 57 itu juga berharap konsep "Revolusi Mental" yang diusung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa diterapkan pada kepengurusan Golkar yang baru.
"Kalau nanti ada revolusi mental di tingkat negara, harus ada revolusi mental di basis kader-kader Golkar," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong, Zainal Bintang, di Sekretariat Tri Karya, Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Menurut dia, revolusi mental yang diusung Jokowi sejalan dengan keinginan Tri Karya untuk memperbaiki Golkar. Tri Karya, kata Zainal, menginginkan Partai Golkar ke depan menjadi partai yang bersih, anti-korupsi, dan bebas dari oligarki.
"Tri Karya sebagai moral force Golkar mendesak agar Golkar dibersihkan dari anasir-anasir korupsi, oligarki, dan pragamatisme. Pikiran-pikiran kami yang galau akhirnya menemukan sejalan dengan Jokowi," ucap dia.
Untuk itulah, kata Zainal, ke depan Ketua Umum Golkar harus bersih, bebas korupsi, bebas masalah hukum, dan bebas oligarki. Langkah ini penting untuk mengantarkan Golkar untuk mengusung calon presiden pada Pemilu Presiden 2019.
Tri Karya yakin munas akan mendapat dukungan internal Golkar. Mereka menilai kepemimpinan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie gagal membawa kemajuan bagi Golkar. (baca: Aburizal Dinilai Gagal, Tri Karya Desak Golkar Gelar Munaslub September)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.