"Kalau disebut Golkar pecah, memang iya. Bagaimanapun, JK adalah mantan Ketum Golkar, kita tidak bisa menghilangkan itu," ujar Fadel seusai diskusi di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Selain itu, menurut Fadel, Kalla berhasil merebut simpati kader dan nonkader Partai Golkar di Sulawesi. Saat menjadi Wakil Presiden 2004-2009, Fadel mengatakan, banyak masyarakat di Sulawesi yang kagum kepada Kalla.
"Saya pun ke daerah berusaha memengaruhi mereka, tapi mereka bilang biarlah, artinya jujur. Di Sulawesi pun masih banyak orang yang bangga dengan Pak JK, jadi data ini tidak saya salahkan. Ini adalah pertarungan politik luar biasa," kata Fadel.
Untuk menyolidkan dukungan terhadap Prabowo-Hatta, kata Fadel, Partai Golkar memecat pengurus yang berbeda kubu.
Survei Charta Politika menunjukkan pemilih partai-partai koalisi yang berkumpul mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ternyata terpecah. Perpecahan terjadi di Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional.
Dukungan pemilih Partai Golkar terbelah, yakni kepada Prabowo-Hatta sebesar 57,2 persen dan Jokowi-JK sebesar 42,2 persen. Pecahnya dukungan Golkar karena ketokohan Jusuf Kalla yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar di mata para pemilih dan kader partai berlambang pohon beringin itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.