Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adian: Gaya Pidato Jokowi Natural, Tidak Penuh Kemunafikan

Kompas.com - 04/06/2014, 13:32 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Calon legislatif PDI Perjuangan terpilih 2014-2019, Adian Napitupulu, menilai, gaya pidato dari calon presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan orisinal dan alami. Menurut dia, gaya seperti itu jauh dari unsur kemunafikan dan kepura-puraan.

"Dia natural, dia alami, tidak penuh kemunafikan dan dia tidak penuh kepura-puraan," ujar Adian seusai menghadiri diskusi dengan tema "Quo Vadis Hukum dan HAM di Indonesia, Dilema Penegakan Hukum dan Politik", di Sekretariat Jokowi-JK Center, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Adian mengatakan, gaya pidato Jokowi merupakan bentuk kejujuran. Jokowi, kata dia, tidak perlu berpura-pura untuk menjadi orang lain dengan mengubah gaya pidatonya. Saat disinggung apakah gaya pidato tersebut akan berpengaruh saat Jokowi menghadapi dunia internasional nantinya, Adian mengaku optimistis hal itu tidak akan berpengaruh.

Adian memberi contoh saat Jokowi selaku Gubernur DKI Jakarta diundang menghadiri makan malam di hadapan 140 duta besar. Menurutnya, hal itu telah membuktikan bahwa Jokowi dapat bergaul di kalangan internasional.

"Jawaban dari duta besar itu sederhana, yaitu he is the great leader," ujar Adian.

Banyak pihak mulai membanding-bandingkan kemampuan pidato Jokowi dengan capres yang menjadi lawannya, Prabowo Subianto. Kemampuan pidato keduanya mulai menjadi perhatian setidaknya setelah tampil dalam acara deklarasi pemilu berintegritas dan damai yang digelar Komisi Pemilihan Umum, di Bidakara, Jakarta, Selasa (4/6/2014).

Dalam kesempatan itu, Prabowo berpidato sekitar delapan menit, sedangkan Jokowi lebih singkat. Secara garis besar, Jokowi dan Prabowo berharap kampanye Pilpres 2014 dapat berjalan tertib dan damai.

Guru Besar Retorika dan Public Speaking Universitas Persada Indonesia YAI Anwar Arifin menyarankan Jokowi agar mengikuti kursus kilat untuk meningkatkan kemampuan pidatonya. Pasalnya, kemahiran dalam pidato wajib dimiliki semua presiden untuk menghadapi dunia global dan memberikan arahan saat negara dalam posisi genting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com