Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mendapat Dukungan Serikat Petani Indonesia

Kompas.com - 01/05/2014, 11:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Serikat Petani Indonesia (SPI) menyatakan dukungannya terhadap Joko Widodo untuk maju pada Pilpres 2014. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Majelis SPI Mugi Ramanu di kantor SPI Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2014).

"Kami sepakat mendukung pencapresan Jokowi dan kami akan membentuk tim pemenangan dari basis sampai tingkat nasional," kata Mugi, dalam konferensi persnya, yang disambut dengan tepuk tangan para petani yang memenuhi ruangan tersebut.

Pada kesempatan itu, Marsinem (54), salah seorang petani asal Aceh, mengungkapkan masalah yang dihadapi petani Aceh. Menurut dia, petani di Serambi Mekah tidak mengelola tanahnya sendiri. Ia berharap jika kelak menjadi presiden, Jokowi dapat bekerja sama dengan para petani untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Dampaknya bagi petani perempuan itu sangat besar Pak Jokowi. Semoga jika nanti menjadi presiden, dapat menyelesaikan permasalahan kami," kata Marsinem. 

Sebastian Alam, salah seorang petani lainnya yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), meyakini bahwa tongkat kepemimpinan selanjutnya dapat dipegang oleh Jokowi. Bahkan, kata dia, Jokowi mampu menyelamatkan petani NTT dari penderitaan secara ekonomi jika menjadi presiden.

Dia juga menyatakan SPI cabang NTT siap mendukung sepenuhnya pencapresan Jokowi pada Pilpres 2014. Ia berharap, ketika menjadi presiden, Jokowi tidak hanya membuat kebijakan melalui undang-undang, tetapi juga harus dapat merealisasikan UU yang pro kepada petani.

"Pada tahun kemarin, wilayah kelola kami dipersempit oleh pemerintah. Sampai terjadi keributan berdarah untuk merebut kembali wilayah pertanian kami. Mudah-mudahan Pak Jokowi tidak hanya bisa menerbitkan UU, tapi juga merealisasikan UU," kata Sebastian.

Hingga pukul 11.30 WIB, kegiatan diskusi antara Jokowi dan para petani SPI masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com