Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camel Petir Tak Gentar Satu Dapil dengan Hidayat Nurwahid

Kompas.com - 11/02/2014, 14:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Artis Camelia Panduwinata Lubis alias Camel Petir mengaku tak gentar bertarung dengan politisi kawakan dalam pemilihan anggota legislatif 2014. Camel maju sebagai calon legislatif dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) untuk Daerah Pemilihan (dapil) DKI Jakarta II. Di dapil itu, ada sejumlah anggota DPR yang kembali mencalonkan diri. Salah satunya politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid.

“Belum tentu juga mereka lolos. Kalau tuhan bilang mereka enggak jadi, ya enggak jadi,” kata Camel, di Kantor PKPI, di Jakarta, Senin (10/1/204).

Awalnya, Camel mengaku ingin maju di dapil tanah kelahirannya, Medan, Sumatera Utara. Akan tetapi, Ketua Umum DPP PKPI Sutiyoso meminta Camel menggantikan putrinya yang batal maju sebagai caleg.

“Langsung deh saya jawab, Camel enggak punya siapa-siapa di sini. Terus Bang Yos bilang, kamu ingin bantu orang kan? Kalau memang ingin bantu orang, mulai lah dari sini,” katanya menceritakan perbincangannya dengan Sutiyoso.

PKPI bukan partai pertama bagi Camel. Sebelum bergabung dengan PKPI, dia mengaku pernah bergabung dengan Partai Demokrat dan Partai Gerindra.

“Jadi politik bukan dunia baru bagi Camel. Tapi waktu itu belum masuk ke badan partai, masih di sayap partainya aja,” ujar pemenang reality show "Penantang Terakhir (Petir)" itu.

Ingin masuk Komisi X

Jika terpilih sebagai wakil rakyat, Camel ingin menjadi anggota Komisi X yang membidangi pendidikan, budaya, seni, dan olahraga. Alasannya, karena sejak kecil aktif di bidang seni dan olahraga.

 “Jadi saya ingin masuk di Komisi X, itu kan bidangnya pendidikan, budaya, pariwisata, seni dan olahraga,” kata Camel.

Ketika ditantang untuk masuk ke komisi yang lebih berat, seperti Komisi III yang membidangi masalah hukum, Camel menolaknya. Menurutnya, seorang anggota DPR harus menguasai betul apa yang dikerjakannya.

“Itulah kenapa banyak orang protes, anggota DPR masuk dulu baru belajar. Kalau saya mau membidangi apa yang sudah saya kuasai aja,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com