Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Ada Pemilih Fiktif, Laporkan ke Bawaslu

Kompas.com - 05/11/2013, 15:34 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya mengesahkan daftar pemilih tetap (DPT) nasional untuk Pemilu 2014 meski masih ada 10,4 juta data pemilih yang belum dilengkapi nomor induk kependudukan (NIK). Jika dari 10,4 juta data itu ditemukan pemilih fiktif, KPU mempersilakan setiap pihak untuk melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

"Silakan lapor ke Bawaslu kalau ada yang misalnya dari 10,4 juta itu ada pemilih fiktif," ujar Komisioner KPU Sigit Pamungkas di Jakarta, Selasa (5/11/2013).

Sigit mengatakan, setiap laporan akan dikaji Bawaslu. Jika benar terbukti fiktif, lanjut Sigit, Bawaslu akan merekomendasikan KPU untuk mencoretnya. "Kalau ada rekomendasi demikian, ya harus kami hapus. Jadi, ada jalan ke luar ketika ada yang fiktif," katanya.

Sigit meyakinkan, sebanyak10,4 juta pemilih yang belum ber-NIK itu benar ada di lapangan. Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan verifikasi langsung yang dilakukan pihaknya. Ia mengatakan, parpol peserta pemilu juga sudah diberi salinan DPT dan daftar pemilih yang tanpa NIK. Dengan data itu, parpol dapat melakukan verifikasi langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa pemilih yang dimaksud benar ada.

Seperti diberitakan, keputusan KPU yang tetap mengesahkan 186,6 juta data pemilih sebagai DPT diprotes sebagian parpol peserta pemilu. Sebagian parpol meminta penetapan DPT kembali ditunda. Pasalnya, dari jumlah tersebut, masih ada 10,4 juta data pemilih yang belum dilengkapi NIK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com