Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Suap, Pejabat Bea Cukai Diberhentikan Sementara

Kompas.com - 01/11/2013, 16:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Subdit Ekspor Direktorat Teknis Kepegawaian Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) berinisial HS ditangkap penyidik Bareskrim Polri atas dugaan melakukan tindak pidana penyuapan. HS pun diberhentikan sementara dari jabatannya selama proses hukum terhadap yang bersangkutannya berjalan.

"Kami telah melaksanakan proses pemberhentian sementara dari jabatan sesuai dengan PP nomor 4 tahun 1966. Jadi yang bersangkutan diberhentikan sementara dari jabatan negeri atau PNS," kata Kepala Pusat Kepatuhan Internal DJBC Oentarto Wibowo, dalam konferensi pers di Kantor DJBC, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (1/11/2013).

Pemberhentian terhadap HS dilakukan terhitung mulai 30 Oktober 2013. Hal itu, lanjut Oentarto, setelah ada konfirmasi dari kepolisian, dan pihaknya sudah meneliti dan mempelajari kasus HS.

Oleh karenanya, sesuai dengan ketentuan administrasi kepegawaian yang berlaku, maka HS akan diberhentikan sementara sampai ada kententuan atau vonis tetap terkait dugaan korupsi yang melibatkan HS.

"Sampai inkrah, artinya kalau inkrah tidak bersalah, nanti akan dikembalikan hak-haknya kalau tidak bersalah. Tapi kalau inkrah bersalah, dapat diberhentikan dengan tidak hormat paling tinggi tanpa hak pensiun," ujar Oentarto.

Dengan tertangkapnya HS, pihaknya menjamin tidak ada pelayanan yang terganggu. HS memang banyak mengambil peran dalam pembuat kebijakan, namun tidak berhubungan langsung dengan pelayanan.

"Kami juga telah menunjuk Plh untuk menggantikan yang bersangkutan," ujar Oentarto.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian DJBC Efrizal mengatakan, pihaknya tetap menggunakan asas praduga tak bersalah hingga HS dinyatakan diberhentikan sementara sampai dengan ada kekuatan hukum yang tetap.

"Status Pak HS kita belum bisa berhentikan secara permanen. Karena proses hukumnya masih berjalan. Sampai adanya kekuatan hukum yang tetap atau putusan final," ujar Efrizal.

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dit Tipid Eksus) Bareskrim Polri menangkap dua pelaku tindak pidana atas dugaan penyuapan. Dia adalah HS, Kasubdit Ekspor Direktorat Teknis Kepegawaian Kantor Pusat DJBC. Bareskrim Polri menangkap HS di kediamannya di Tangerang, pada Selasa (29/10/2013).

Sementara seorang tersangka lainnya, YA yang merupakan seorang pengusaha, ditangkap di tempat terpisah di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada hari yang sama. Keduanya kini mendekam di tahanan Bareskrim Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com