Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Logistik Pemilu 2014 Capai Rp 4,9 Triliun

Kompas.com - 15/07/2013, 15:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum menganggarkan dana Rp 4,9 triliun untuk memenuhi barang kebutuhan logistik pada Pemilu 2014 mendatang. Nantinya, anggaran itu akan dibelanjakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan pemilu, mulai dari kotak suara, bilik suara, kertas suara, hingga distribusi barang kebutuhan logistik ke tiap-tiap KPU daerah.

Kepala Biro Logistik Pemilu KPU Boradi mengungkapkan, ada dua tahap penyaluran anggaran kebutuhan logistik. Pertama, untuk tahun 2013 pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp 800 miliar untuk proses lelang barang dan jasa dan pengadaan sejumlah perlengkapan pemilu, seperti kotak suara dan bilik suara. Sisanya, sebesar Rp 4,1 triliun akan digelontorkan pada 2014 untuk pengadaan barang kebutuhan logistik lainnya seperti kertas suara, kertas segel, dan tinta suara.

“Sebetulnya pada saat pengajuan lebih dari 5 triliun. Tetapi karena ada kebijakan penghematan kemarin, maka anggarannya Rp 4,9 triliun,” kata Boradi di Kantor KPU, Jakarta, Senin (15/7/2013).

Boradi mengungkapkan, untuk kotak dan bilik suara, KPU membutuhkan masing-masing 2.160.000 unit. Hal itu berdasarkan perhitungan tiap-tiap tempat pemungutan suara (TPS) yang memerlukan sebanyak empat kotak suara dan empat bilik suara. Adapun jumlah TPS untuk Pemilu 2014 mendatang diperkirakan mencapai 540.000 TPS.

“Saat ini, berdasarkan hasil inventaris KPU, jumlah kotak suara yang ada 1,9 juta, sedangkan bilik suara ada 1,5 juta,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, untuk harga kotak suara diperkirakan mencapai Rp 200.000, sementara bilik suara hanya berkisar antar Rp 50.000 - Rp 60.000. Kendati demikian, harga itu dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari lokasi pengadaan barang tersebut.

Sementara itu sebelumnya, Komisioner KPU Arief Budiman mengatakan, untuk 2014, KPU hanya akan fokus pada pengadaan tinta suara, kertas suara, dan kertas segel. Pengadaan ketiga barang kebutuhan logistik itu akan dipegang KPU demi memenuhi kebutuhan standar yang sama.

“Walaupun dipegang KPU, tetapi untuk pengadaan bisa dilakukan di daerah. Tetapi tetap dalam kontrol KPU,” katanya beberapa waktu lalu kepada wartawan.

Untuk kertas suara, Boradi mengungkapkan, sampai saat ini belum diketahui berapa banyak kertas suara yang akan diproduksi nantinya. Pasalnya, KPU belum menerbitkan Daftar Pemilih Tetap (DPT). DPT baru akan diterbitkan KPU setelah mencocokkan jumlah Daftar Pemilih Sementara dengan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang dirilis Kementerian Dalam Negeri yang mencapai 190 juta jiwa.

Untuk diketahui, jumlah DPS yang telah diterima KPU dari KPU daerah sampai saat ini baru mencapai angka 173 juta jiwa. “Sekalipun ada perbedaan antara DP4 dan DPS paling hanya terpaut sedikit,” kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiansyah, Senin (15/7/2013), secara terpisah.

Sementara itu, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengaku, ada sejumlah kotak dan bilik suara rusak yang dimiliki KPU DKI Jakarta. Kendati demikian, KPU Jakarta belum memiliki data pasti berapa jumlah kotak dan bilik suara yang rusak.

“Sekarang masih dalam tahap perhitungan. Dalam waktu dekat akan segera kita sampaikan ke KPU pusat berapa jumlah kebutuhan bilik dan kotak suara yang kami perlukan,” kata Sumarno saat dihubungi Kompas.com.

Dirinya menjelaskan, rusaknya sejumlah kebutuhan logistik tersebut disebabkan KPU DKI Jakarta tidak memiliki tempat penyimpanan yang memadai. Sementara, tidak ada anggaran penyewaan gudang untuk menyimpanan logistik yang dipakai pada Pemilu 2009 lalu.

Saat ini, baik bilik maupun kotak suara yang dimiliki KPU DKI Jakarta tersebar di enam wilayah KPU kabupaten/kota, yaitu KPU Jakarta Barat, KPU Jakarta Selatan, KPU Jakarta Utara, KPU Jakarta Timur, KPU Jakarta Pusat, dan KPU Kepulauan Seribu. “Semoga dalam waktu dekat proses inventarisasi dapat selesai,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com