Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Transisi Pemerintahan Berjalan Mulus Tanpa Turbulensi

Kompas.com - 24/06/2024, 16:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar transisi kekuasaan dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ke Prabowo-Gibran berlangsung dengan mulus dan baik.

Jokowi mewanti-wanti agar tidak boleh ada turbulensi politik yang bakal mempengaruhi stabiltias politik di tanah air.

"Secara khusus yang harus menjadi perhatian yaitu stabilitas politik, ini penting agar jangan sampai ada turbulensi politik agar transisi dari pemerintahan sekarang ke pemerintahan berikut ini mulus dan baik," kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana negara, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).

Jokowi menuturkan, transisi pemerintahan di Indonesia bakal dilihat oleh dunia internasional.

Baca juga: Sidang Kabinet, Jokowi-Prabowo Duduk Sebelahan

Ia menyebutkan, stabilitas politik yang tidak menentu dapat menurunkan peringkat daya saing Indonesia dari negara-negara lain di dunia, yang saat ini berada di posisi ke-27 menurut Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2024.

Jokowi menuturkan, ada beberapa negara yang daya saingnya turun karena masalah ekonomi dan stabulutas politik.

Misalnya, daya saing Jepang turun 3 peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.

Negara tetangga Indonesia, Malaysia, juga turun 7 peringkat karena pelemahan mata uang dan masalah stabilitas politik.

"Artinya apa? Stabilitas politik itu penting, artinya stabilitas mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas itu penting. Dan yang dinilai dari kita (sehingga naik peringkat), kenaikan utama daya saing Indonesia, karena pemerintahan karena dunia usaha, dan karena ekonomi kita," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ungkap Indeks Perjalanan dan Pembangunan Pariwisata Indonesia Kalah dari Malaysia

Kendati begitu, Jokowi mengingatkan masih terdapat 4 hal yang perlu diperhatikan terkait ketersediaan infrastruktur yang masih lemah, yaitu kesehatan dan lingkungan, pendidikan, sains, dan teknologi.

Kesehatan dan lingkungan Indonesia masih berada di level 61, pendidikan di level 57, sains di level 45, dan teknologi di level 32.

"Kesehatan di negara kita berada di level 61 dan juga dunia pendidikan. Ini dua hal penting yang menjadi kelemahan kita yang harus kita perbaiki, competitiveness kita, daya saing kita yaitu kesehatan dan pendidikan, dan juga sains," ujar Jokowi

Di samping itu, Jokowi juga meminta anak buahnya untuk berhati-hati dalam menyikapi beragam isu yang muncul setiap hari.

"Hati-hati mengenai isu-isu yang setiap hari ada, sampaikan isu yang positif hal-hal positif sehingga pasar menjadi yakin, pasar optimis terhadap fundamental ekonomi kita yang berada pada posisi yang baik," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK: Bantahan SYL Bertentangan dengan Alat Bukti di Persidangan

Jaksa KPK: Bantahan SYL Bertentangan dengan Alat Bukti di Persidangan

Nasional
Jokowi Minta BPKP Audit Tata Kelola PDN Usai Diretas Hacker

Jokowi Minta BPKP Audit Tata Kelola PDN Usai Diretas Hacker

Nasional
Ketimbang RK, Gerindra Lebih Dorong Kadernya Maju Pilkada Jabar 2024

Ketimbang RK, Gerindra Lebih Dorong Kadernya Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Hadapi Bonus Demografi pada 2030, Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua Jadi Pengusaha

Hadapi Bonus Demografi pada 2030, Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua Jadi Pengusaha

Nasional
KPK Periksa Terpidana Mardani Maming dan Yoory Corneles Jadi Saksi Pungli di Rutan

KPK Periksa Terpidana Mardani Maming dan Yoory Corneles Jadi Saksi Pungli di Rutan

Nasional
Undang Jokowi Buka Kongres III, Nasdem: Kita Setia, meski Diusir

Undang Jokowi Buka Kongres III, Nasdem: Kita Setia, meski Diusir

Nasional
Bertemu Mendagri Tito, Menpan-RB Apresiasi Capaian Reformasi Birokrasi Kemendagri

Bertemu Mendagri Tito, Menpan-RB Apresiasi Capaian Reformasi Birokrasi Kemendagri

Nasional
Soal Pengusungan Anies-Sohibul, PKB Ingatkan PKS Jangan 'Bypass'

Soal Pengusungan Anies-Sohibul, PKB Ingatkan PKS Jangan "Bypass"

Nasional
Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Nasional
Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Nasional
MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

Nasional
Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Nasional
Menkominfo, Kepala BSSN, dan Sejumlah Menteri Lain Dipanggil Jokowi, Bahas Peretasan PDN

Menkominfo, Kepala BSSN, dan Sejumlah Menteri Lain Dipanggil Jokowi, Bahas Peretasan PDN

Nasional
Menkominfo dan BSSN Beda Suara soal Pengungkapan Peretas PDN

Menkominfo dan BSSN Beda Suara soal Pengungkapan Peretas PDN

Nasional
Menkominfo Sebut Banyak Instansi Tak 'Back Up' Data PDN Sebab Anggaran

Menkominfo Sebut Banyak Instansi Tak "Back Up" Data PDN Sebab Anggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com