JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar transisi kekuasaan dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ke Prabowo-Gibran berlangsung dengan mulus dan baik.
Jokowi mewanti-wanti agar tidak boleh ada turbulensi politik yang bakal mempengaruhi stabiltias politik di tanah air.
"Secara khusus yang harus menjadi perhatian yaitu stabilitas politik, ini penting agar jangan sampai ada turbulensi politik agar transisi dari pemerintahan sekarang ke pemerintahan berikut ini mulus dan baik," kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana negara, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).
Jokowi menuturkan, transisi pemerintahan di Indonesia bakal dilihat oleh dunia internasional.
Baca juga: Sidang Kabinet, Jokowi-Prabowo Duduk Sebelahan
Ia menyebutkan, stabilitas politik yang tidak menentu dapat menurunkan peringkat daya saing Indonesia dari negara-negara lain di dunia, yang saat ini berada di posisi ke-27 menurut Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2024.
Jokowi menuturkan, ada beberapa negara yang daya saingnya turun karena masalah ekonomi dan stabulutas politik.
Misalnya, daya saing Jepang turun 3 peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Negara tetangga Indonesia, Malaysia, juga turun 7 peringkat karena pelemahan mata uang dan masalah stabilitas politik.
"Artinya apa? Stabilitas politik itu penting, artinya stabilitas mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas itu penting. Dan yang dinilai dari kita (sehingga naik peringkat), kenaikan utama daya saing Indonesia, karena pemerintahan karena dunia usaha, dan karena ekonomi kita," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Ungkap Indeks Perjalanan dan Pembangunan Pariwisata Indonesia Kalah dari Malaysia
Kendati begitu, Jokowi mengingatkan masih terdapat 4 hal yang perlu diperhatikan terkait ketersediaan infrastruktur yang masih lemah, yaitu kesehatan dan lingkungan, pendidikan, sains, dan teknologi.
Kesehatan dan lingkungan Indonesia masih berada di level 61, pendidikan di level 57, sains di level 45, dan teknologi di level 32.
"Kesehatan di negara kita berada di level 61 dan juga dunia pendidikan. Ini dua hal penting yang menjadi kelemahan kita yang harus kita perbaiki, competitiveness kita, daya saing kita yaitu kesehatan dan pendidikan, dan juga sains," ujar Jokowi
Di samping itu, Jokowi juga meminta anak buahnya untuk berhati-hati dalam menyikapi beragam isu yang muncul setiap hari.
"Hati-hati mengenai isu-isu yang setiap hari ada, sampaikan isu yang positif hal-hal positif sehingga pasar menjadi yakin, pasar optimis terhadap fundamental ekonomi kita yang berada pada posisi yang baik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.