Sementara itu, Adi mengatakan, partai lain di luar KIM, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PDI-P, dan Nasdem juga cukup kuat di Jawa Barat.
“Kalau empat partai ini berkongsi melawan KIM, bisa lewat juga Dedi Mulyadi,” katanya.
Oleh karena itu, dia melihat bahwa Kaesang menjadi solusi bagi KIM untuk Pilkada Jakarta. Adi bahkan mengatakan, bisa saja Kaesang dipasangkan dengan kader Gerindra, seperti Ahmad Riza Patria yang sebelumnya pernah menjabat Wakil Gubernur Jakarta.
Baca juga: Kaesang Diprediksi Out jika PKS Dapat Kursi Cawagub Jakarta, PSI: Situasi Masih Cair
Sebagaimana diketahui, nama Ridwan Kamil yang merupakan kader Partai Golkar adalah kandidat terkuat yang dimunculkan Koalisi Indonesia Maju untuk mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta. Apalagi, setelah Anies Baswedan menyatakan diri siap kembali maju sebagai calon gubernur Jakarta.
Bahkan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku sudah mengusulkan agar Ridwan Kamil maju sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta kepada Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan para ketua umum koalisi pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 14 Juni 2024.
Namun, Zulhas mengaku pertemuan tersebut belum menyepakati siapa sosok yang bakal mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Hanya saja, Demokrat menyebut semua parpol Koalisi Indonesia Maju sudah sepakat mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub di Jakarta.
Baca juga: Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah
Di tengah semakin intensnya dorongan agar menugaskan Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta tersebut, Golkar justru menyebut bahwa elektabilitas mantan Gubernur Jawa Barat itu menurun.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut, elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta semakin menurun saat ini. Padahal, menurut dia, elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta sempat naik ketika memasang billboard "On The Way Jakarta".
"Di Jakarta, ya dulu waktu pertama kali Ridwan Kamil memasang billboard 'on the way ke Jakarta', memang waktu itu punya daya kejut. Nah elektabilitasnya lumayan," ujar Doli saat ditemui di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan pada 19 Juni 2024.
Namun, dia mengatakan, elektabilitas Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu turun ketika nama lain seperti Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mulai disebut dalam bursa calon gubernur (cagub) Jakarta.
"Tetapi begitu nama-nama lain muncul, kemudian dicalonkan, didengungkan, muncul nama Anies Baswedan, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama, segala macam, nah ini menurun elektabilitasnya, kalau kita melihat survei hari ini,” kata Doli.
Baca juga: Anies Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Kaesang Dinilai Bisa Jadi Lawan yang Cukup Berat
Oleh karena itu, dia menyebut, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memohon waktu kepada para ketua umum partai politik (parpol) koalisi pendukung Prabowo Subianto sebelum memutuskan apakah akan mendorong Ridwan Kamil maju di Pilkada DKI Jakarta atau tidak.
Terbaru, Doli bahkan mengemukakan bahwa warga Jabar menginginkan dipimpin kembali oleh Ridwan Kamil untuk periode kedua atau terakhir kalinya.
Sebagaimana diketahui, nama Kaesang sempat digadang-gadang maju di Pilkada Jakarta setelah Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengunggah poster putra sulung Presiden Jokowi itu bersama Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono dengan tulisan untuk Jakarta 2024, di akun media sosialnya pada 29 Mei 2024.