Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Nilai Gangguan Sistem PDN karena Serangan Ransomware

Kompas.com - 21/06/2024, 15:22 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha menilai, gangguan yang terjadi pada sistem Pusat Data Nasional (PDN) kemungkinan karena serangan siber dengan metode ransomware.

Menurut dia, jika masalah yang dihadapi oleh PDN merupakan masalah teknis, perbaikannya tidak akan memakan waktu selama itu.

"Jika melihat dari pola gangguan yang terjadi, ada kemungkinan masalah yang terjadi pada PDN disebabkan karena serangan siber dengan metode ransomware, seperti halnya yang menimpa Bank Syariah Indonesia (BSI) sebelumnya," kata Pratama dalam siaran pers, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN


Pratama mengungkapkan, risiko yang mengancam akan semakin besar jika gangguan yang terjadi berasal dari serangan virus.

Sebab, serangan ini tidak hanya mengganggu layanan, tetapi juga mengakibatkan bocornya data pribadi.

Terlebih, sebelumnya, pernah terjadi serangan siber kepada data imigrasi yang mengakibatkan bocornya 34 juta data paspor.

"Yang lebih berbahaya lagi, jika peretas bisa sampai mengakses server di PDN, tentu saja kebocoran data yang terjadi tidak hanya akan menimpa Ditjen Imigrasi, namun institusi lainnya yang menggunakan PDN untuk menyimpan data masyarakat," ucap dia.

Ia mengatakan, terkena serangan siber dengan metode DDoS, seharusnya bisa ditanggulangi secara mudah dengan memanfaatkan perangkat Anti-DDoS dan bekerja sama dengan ISP untuk menambah kapasitas bandwidth.

Baca juga: Saat Gangguan Sistem PDN Bikin Semua Layanan Imigrasi Terdampak...

Hal ini, kata dia, sama seperti penanggulangan gangguan sistem karena masalah suplai listrik, yang bisa diatasi menggunakan catuan listrik dari gardu lainya, atau menggunakan genset untuk catuan sementara.

Demikian pula, ketika gangguan disebabkan oleh koneksi internet akibat putusnya kabel fiber optik, yang bisa diselesaikan dengan koneksi radio point-to-point ber-bandwidth besar.

Ia menyatakan, kejadian ini menandakan penggunaan PDN bisa membahayakan negara, jika tidak dilengkapi dengan pengamanan yang kuat.

"Sehingga, masing-masing instansi pemerintah yang hosting di PDN harus membuat business continuity plan (BCP) yang kuat sehingga tidak bergantung 100 persen kepada infrastruktur PDN," ujar Pratama.

Sebelumnya diberitakan, gangguan sistem pada PDN Kemenkominfo berdampak terhadap layanan keimigrasian di seluruh Indonesia pada Kamis (20/6/2024).

Akibatnya, antrean pemeriksaan imigrasi di sejumlah bandara pun mengular dan dikeluhkan oleh warganet di media sosial X.

Adapun sistem PDN tidak hanya digunakan oleh Ditjen Imigrasi. Sistem tersebut juga digunakan banyak kementerian/lembaga lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com