Setelah 2026, proyek KF-21 Boramae akan memasuki fase produksi dan biaya berbagi dengan Indonesia disesuaikan kemampuan fiskal Kementerian Keuangan RI.
Baca juga: 2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu
“Ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa kewajiban finansial pemerintah dalam proyek ini tetap dalam batas kemampuan anggaran negara,” ujar Edwin.
Edwin mengatakan, Indonesia berkomitmen penuh terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kerja sama internasional, termasuk terkait proyek KF-21.
“Langkah penyesuaian pembayaran ini untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan oleh pemerintah memberikan hasil yang optimal dan penggunaan keuangan negara untuk proyek KF-21 dapat dipertanggungjawabkan kepada publik,” tutur Edwin.
Kasus insinyur curi data
Proyek KF-21 juga sempat diwarnai tuduhan Korsel terhadap insinyur Indonesia yang disebut mencuri data.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korsel menyebutkan, insinyur Indonesia menyimpan data tentang pengembangan KF-21 dalam sebuah USB.
Akibatnya, insinyur Indonesia yang dituduh mencuri data tersebut sempat dilarang meninggalkan Korsel.
Kementerian Luar Negeri RI buka suara soal tuduhan itu. Juru bicara Kemenlu Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul sudah berkomunikasi dengan Kemenlu Korsel.
KBRI juga menjalin komunikasi dengan institusi terkait di negara tersebut untuk mendalami kasus dugaan pencurian data KF-21 oleh insinyur Indonesia.
Baca juga: Penjelasan Kemenlu soal Korsel Tuduh Insinyur Indonesia Curi Data Jet Tempur KF-21
"KBRI Seoul juga telah berkomunikasi langsung dengan insinyur Indonesia itu dan memastikan bahwa dia saat ini tidak ditahan," kata Iqbal, dikutip dari Antara, 2 Februari 2024.
Iqbal menjelaskan, para teknisi Indonesia sudah terlibat dalam pengembangan KF-21 sejak 2016 dan mereka pun memahami prosedur kerja serta aturan yang berlaku.
"Proyek KF-21 adalah proyek strategis bagi Indonesia maupun Korea Selatan. Kedua negara akan mengelola berbagai masalah yang muncul dalam kerja sama ini sebaik mungkin," kata Iqbal.
Di sisi lain, proyek ini juga menemukan titik terang karena seorang penerbang tempur sekaligus penerbang uji TNI AU Kolonel Pnb Muhammad "Mammoth" Sugiyanto sukses melakukan uji perdana pesawat jet tempur KF-21 Boramae di Pangkalan Udara Sacheon, Korea Selatan, pada pertengahan Mei 2023.
Uji penerbangan tandem ini juga diawaki penerbang uji dari Korsel, Jim Tae Bom dari Korea Aerospace Industries (KAI), yang berada di front seat atau kursi depan.
Sugiyanto dan Jim Tae Bom menguji sistem Communication, Navigation and Identification (CNI-1) dan Core Avionics pada jet tersebut.
“Penerbangan berlangsung pada pukul 10.35 sampai 11.34 waktu Korea, di area South of Sacheon AFB. Bertindak sebagai pesawat Chaser atau pengawal adalah sebuah pesawat F-16 ROKAF," tulis siaran pers Dispenau, 17 Mei 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.