Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kompas.com - 25/04/2024, 17:27 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) meluncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus.

Peluncuran tersebut diprakarsai oleh BPPSDM KP melalui Balai Riset Perikanan Budi Daya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros yang bekerja sama dengan eFishery dan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unido). 

Peresmian Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus ditandai dengan penyebaran bibit udang sebanyak 1.200 ekor di Instalasi Tambak Silvofishery Marana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Untuk diketahui, Instalasi Tambak Silvofishery Marana merupakan bagian dari program Smart Fisheries Village (SFV) berbasis Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dikembangkan BPPSDM KP Kementerian KP melalui unit kerja BRPBAP3 Maros.

Baca juga: Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Kepala BRPBAP3 Maros A Indra Jaya Asaad mengatakan bahwa.pihaknya menyediakan tambak tradisional seluas 2 hektar (ha) untuk mendukung kegiatan piloting project budi daya udang tradisional plus.

“Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya untuk eFishery dan Unido yang memilih Instalasi Tambak Silvofisheries Marana sebagai lokasi piloting project budi daya udang tradisional plus,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

Indra menilai pengembangan tambak udang tradisional plus lebih berkelanjutan secara lingkungan karena tidak mengonversi lahan produktif, mampu mempertahankan area bakau, memiliki jejak karbon yang rendah, serta lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Budi daya udang dengan teknologi dari eFishery 

Pada kesempatan yang sama, Vice President (VP) Publik Affair Efishery Muhammad Chairil menjelaskan bahwa program tersebut merupakan langkah awal dalam menerapkan budi daya udang dengan teknologi yang dikembangkan oleh eFishery, sekaligus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang telah disusun oleh Unido.

The Global Quality and Standards Programme (GQSP) Unido Indonesia Boedi Juliati mengatakan bahwa Unido saat ini telah menyusun SOP untuk budi daya udang tradisional plus yang dapat diterapkan di Instalasi Tambak Silvofishery Marana.

“Penyusunan SOP ini merupakan strategi untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi dan ekspor udang nasional,” ucapnya.

Dengan luas tambak tradisional yang besar, lanjut dia, peningkatan produktivitas tambak tradisional memiliki dampak besar pada kesejahteraan petambak kecil. 

Baca juga: Bahagianya Petambak Bandeng Cirebon, Kembali Panen Setelah 5 Tahun Diterjang Rob

Selain itu, budi daya udang tradisional juga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, terutama jika disertai dengan pemeliharaan dan penanaman kembali hutan bakau di sekitarnya.

Lebih lanjut, Boedi menjelaskan bahwa SOP budi daya udang tradisional plus digunakan sebagai panduan untuk seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari persiapan tambak, manajemen kualitas air, penebaran benur, pembesaran udang, hingga pelaksanaan panen.

Tujuan dari SOP tersebut adalah memberikan panduan bagi petambak dalam meningkatkan produktivitas tambak dan pendapatan mereka melalui penerapan praktik budi daya udang yang benar.

Hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan udang berkualitas tinggi, aman, efisien, dan berkelanjutan secara lingkungan.

Baca juga: Gelas Kertas Ramah Lingkungan Indonesia Dukung The RunCzech Marathon

Halaman:


Terkini Lainnya

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com