Di bisnis pengangkutan energi, Pertamina memiliki 700 kapal yang memfasilitasi perdagangan domestik dan internasional serta membentuk bagian integral dari rantai nilai energi terintegrasi Pertamina.
"Sebagai BUMN, kami bertanggung jawab untuk menyediakan energi yang mudah diakses, bersih, dan terjangkau kepada rakyat Indonesia serta memastikan distribusi energi yang adil di seluruh negeri,” jelasnya.
Baca juga: Proyek RDMP Rampung 2025, Kilang Balikpapan Bakal Jadi Kilang Terbesar Pertamina
Nicke menyebutkan, di era transisi energi, Pertamina mengadopsi strategi pertumbuhan ganda, yakni memperkuat bisnis warisan untuk memenuhi keamanan energi, keterjangkauan, dan aksesibilitas. Pada saat yang sama, Pertamina juga melakukan program dekarbonisasi.
Sementara itu, untuk energi terbarukan, Pertamina mengembangkan produk rendah karbon yang dimulai dari sumber daya alam yang ada di Indonesia, seperti panas bumi, biofuel, dan crude palm oil (CPO).
Nicke menjelaskan, Pertamina juga melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan dan digitalisasi untuk mendukung strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Menurutnya, digitalisasi merupakan salah satu agenda strategis Pertamina untuk mengontrol operasional yang luas dan kompleks dari hulu, tengah, dan hilir.
“Kami percaya bahwa transformasi digital dipercepat akan memanfaatkan posisi kami dalam hal nilai pasar,” katanya.
Baca juga: Kebakaran Lapak Pengepul Barang Bekas di Dekat Depo Pertamina Bikin Warga Berhamburan ke Luar Rumah
Oleh karenanya, ujar Nicke, Pertamina lebih fokus dan mengalokasikan sebagian anggaran dan sumber daya untuk digitalisasi.
Selain Pertamina, sesi Forging Smart and Sustainable Industry tersebut turut dihadiri panelis internasional lainnya, yaitu Zoya Alexeeva VP Software Strategy Schneider Electric dan Lucretia Loescher COO of thyssenkrupp Uhde GmbH.
Sesi tersebut disaksikan Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman, Dony Maryadi Oekon, dan Eddy Soeparno, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin, dan Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian sustainable development goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Baca juga: Pertamina dan Bakrie Terlibat dalam Pembangunan Knowledge Hub IKN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.