Daniel mengaku, pihaknya belum memahami apa maksud pernyataan Surya Paloh bahwa partainya memiliki kemungkinan 50:50 untuk bergabung dengan kubu Prabowo.
Menurut dia, sejauh ini belum terdapat pembahasan menyangkut sikap Surya Paloh itu dalam Koalisi Perubahan.
"Belum paham, belum bahas itu,” ujar Daniel.
Lebih lanjut, Daniel mengaku pihaknya belum mendengar apakah pihak Prabowo berkomunikasi dan akan menemui Muhaimin sebagaimana telah menemui Surya Paloh.
"Saya belum dengar," katanya.
Kendati berulang kali ditegaskan solid, nyatanya internal Koalisi Perubahan mulai mengalami keretakan. Masing-masing partai mulai tak lagi solid.
Co-captain Timnas Anies-Muhaimin, Sudirman Said menyebut hubungan internal Koalisi Perubahan mulai renggang karena kesibukan kepentingan internal masing-masing.
"Dalam proses (kepentingan internal) kalau dikatakan agak renggang ya wajar lah kan fungsinya berbeda," kata Sudirman saat ditemui di kediamannya di Brebes, Jawa Tengah, Rabu (18/4/2024).
Sudirman mengatakan, dalam Koalisi Perubahan setidaknya ada tiga entitas yang berbeda. Entitas ini memiliki kepentingan internal masing-masing.
Entitas pertama, Anies yang merupakan orang di luar partai yang punya kepentingan internal sendiri. Kedua, entitas koalisi partai yang mencalonkan Anies-Muhaimin.
Baca juga: Suara Partai Pengusung Anies-Muhaimin Naik, Nasdem Klaim Koalisi Perubahan Pemenang Pemilu 2024
Entitas ini, kata Sudirman, merasa tugasnya selesai setelah mencalonkan Anies. Sebab itulah, kata Sudirman, tidak terlihat banyak dukungan partai koalisi saat Anies memperkarakan hasil pilpres di MK.
"Calonnya bertanding (dalam pemilu) kemudian hasilnya begitu sekarang entitas calon yang memproses ke MK. jadi ini punya batas waktu," jelas Sudirman.
Entitas ketiga adalah entitas partai politik yang masing-masing memiliki otonomi sendiri. Ada partai yang mempertimbangkan bergabung dengan capres-cawapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, atau punya strategi tertentu.
"Saya sih melihatnya ini suatu normal saja dan proses transisi ini," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.