Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Tak Jadi Penghambat Pertemuan Prabowo dan Megawati

Kompas.com - 12/04/2024, 20:38 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar komunikasi politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menganggap bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menjadi penghambat upaya pertemuan calon presiden pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Dia menilai, saat ini Prabowo belum bertemu Megawati karena menyadari posisinya saat ini.

“Saya kira statusnya bukan penghambat, tapi Prabowo hari ini paham posisi dan perannya,” ujar Nyarwi pada Kompas.com, Jumat (12/4/2024).

“Satu, sebagai menteri Jokowi. Kedua sebagai calon presiden terpilih tapi prosesnya masih persengketaan hasil pemilu, PHPU di Mahkamah Konstitusi (MK),” katanya lagi.

Baca juga: Sebut Megawati Belum Terima Hasil Pilpres, Pengamat: Prabowo dan Jokowi Belum Diterima Langsung

Nyarwi juga menilai, Prabowo tidak melihat Idul Fitri sebagai momen tepat untuk bertemu Megawati. Sebab, proses sengketa Pilpres 2024 masih berlangsung di MK.

Oleh karenanya, legitimasi Prabowo sebagai pemenang kontestasi elektoral belum terlalu kuat.

Menurut Nyarwi, lebih baik Prabowo bertemu dengan Megawati setelah proses di MK selesai.

“Karena, kalau bertemu hari ini saya kira ada beberapa pihak yang merasa tidak nyaman, kan ini kepentingannya bukan kepentingan personal antara Megawati, Prabowo, bukan,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo-Megawati Belum Bertemu karena Pertimbangkan Pendukungnya

Nyarwi berpadangan bahwa pertemuan Prabowo dan Megawati bakal membawa dampak besar bagi politik Tanah Air. Sehingga, pertemuan itu tak bisa diputuskan sembarangan.

Apalagi, kubu pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD masih berjuang menggugat hasil Pilpres 2024 di MK.

“Tapi kepentingan politik nasional yang itu terkait kontestasi pilpres kemarin, yang semua pihak khususnya di 01 dan 03 ada banyak persoalan dan tuduhan-tuduhan itu dua di antaranya, abuse of power dari Jokowi, selain problem soal etika sebagai presiden,” kata Nyarwi.

“Saya kira Prabowo juga menimbang kondisi seperti itu,” ujarnya lagi.

Baca juga: Rosan Sambangi Teuku Umar 2 Kali, Pengamat: Tidak Otomatis Artikan Megawati Terima Hasil Pilpres 2024

Diketahui, Prabowo tidak menyambangi Megawati dalam momen Lebaran 2024.

Namun, dia menemui Jokowi dua kali. Pertama dalam momen open house dengan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (10/4/2024).

Kedua, di tempat yang sama pada hari kedua Idul Fitri, Kamis (11/4/2024).

Kemudian, Prabowo juga menyambangi kediaman Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Kamis malam.

Sementara itu, pada Jumat malam ini Prabowo menghampiri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Rekonsiliasi Jokowi-Megawati, Politikus PDI-P Singgung Pagar Pembatas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com