Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Hasto PDI-P Sebut Hasil Pileg Diatur Penguasa Dibalas Santai Gerindra...

Kompas.com - 09/04/2024, 07:56 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai isu politik terus bermunculan di tengah proses sidang sengketa hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Salah satu isu politik yang mengemuka menjelang libur Idul Fitri adalah pernyataan yang dilontarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto soal dugaan rekayasa hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Menurut klaim Hasto, perolehan suara Partai Gerindra diduga sengaja ditempatkan pada posisi ketiga pada Pileg 2024 atas arahan "pucuk pimpinan tertinggi" yang mengerahkan elemen di sekitarnya.

Hasto mengklaim dia mendapatkan informasi itu langsung dari rekannya di Partai Gerindra. Namun, dia tak mengungkap siapa rekan yang dimaksudnya.

Baca juga: Hasto: Dapat Info dari Teman Gerindra, Partainya Ditempatkan di Posisi 3 atas Arahan Pimpinan Tertinggi

"Kita dapat info dari teman Gerindra, ketika mereka berjuang untuk Pak Prabowo dan Gibran, ternyata ada elemen-elemen di sekitar kekuasan atas arahan dari pucuk pimpinan tertinggi justru menempatkan Gerindra pada posisi nomor 3," kata Hasto ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (7/4/2024) pekan lalu.

Hasto menyampaikan hal itu ketika ditanya pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD soal arah politik ke depan bisa terlihat pada 23 April, atau pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Hasto, Gerindra semestinya bisa memperoleh suara lebih dari itu.

"Padahal, seharusnya berdasarkan exit poll (suara Gerindra) bisa lebih dari itu," ujarnya.

Baca juga: Gerindra: Prabowo Ingin Jadi Penengah antara PDI-P dan Jokowi


Hasto menilai, hal ini berhubungan dengan apa yang disampaikan Mahfud bahwa akan ada dinamika politik yang terlihat pasca-putusan MK.

"Itu mungkin yang disebut Prof Mahfud yang ciptakan ketegangan sebelum pelantikan itu terjadi. Karena ketika kekuasaan dibangun oleh ambisi, itu tak dapat membangun emotional bonding," kata Hasto.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kemudian merespons pernyataan Hasto Kristiyanto itu.

Menurut Dasco, perolehan suara yang diraih Gerindra di pemilihan legislatif (Pileg) 2024 adalah hasil maksimal yang memang bisa dicapai partainya. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gerindra meraih 13,22 persen suara.

Baca juga: Yakin PDI-P dan Jokowi Rekonsiliasi, Gerindra Singgung Prabowo-Jokowi yang Dulu bak Musuh Bebuyutan

Perolehan suara partai pimpinan Prabowo Subianto itu berada di bawah PDI-P dan Golkar, yang masing-masing meraih suara 16,72 persen dan 15,29 persen.

"Kalau Gerindra dalam posisi ketiga, ya itulah dalam kontestasinya hasil maksimal yang didapat oleh Partai Gerindra dalam pileg," ujar Dasco saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/4/2024).

Dasco menjelaskan, Gerindra beserta seluruh kader dan jaringannya memang fokus pada kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com