Antusiasme dalam menyambut jajaran Kepala BKKBN itu sangat terlihat ketika rombongan motor para Penyuluh KB (PKB) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) menjemput rombongan untuk konvoi bersama menyusuri Kabupaten TTU.
Dokter Hasto mengaku senang dapat mengunjungi Kantor DP2KB Kabupaten TTU.
Ia berpesan kepada para pendamping keluarga di daerah perbatasan tersebut untuk meningkatkan capaian program KB dan berupaya secara maksimal menurunkan angka stunting.
Baca juga: Nama Ketut di Bali Terancam Punah, Koster Mengaku Diminta Megawati Hapus Program KB
Terkait penyerapan DAK Fisik di Kabupaten TTU, Dokter Hasto menyebut bahwa alokasi DAK Fisik sebesar Rp 2,1 miliar pada 2023 telah diserap dengan baik sebesar 91,8 persen atau sekitar Rp 1,9 miliar. Sedangkan pada 2024, alokasi DAK Fisik Kabupaten TTU mencapai Rp 2,5 miliar.
Dokter Hasto berdiskusi dengan para PKB dan TPK sambil memberikan materi penyegaran mengenai program Bangga Kencana di hadapan para pendamping keluarga yang hadir.
Ia kembali menekankan pentingnya peran PKB dalam mengedukasi masyarakat tentang usia pernikahan ideal, air susu ibu (ASI) eksklusif, dan pemberian makanan tambahan sesuai dengan usia bayi.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP2KB Kabupaten TTU Richard B memberikan apresiasi atas kedatangan pertama Kepala BKKBN di wilayahnya.
Baca juga: Kepala BKKBN Minta Kepala Perwakilan BKKBN NTT Berkolaborasi Majukan Program Bangga Kencana
Ia berharap kunjungan tersebut dapat memberikan masukan positif kepada para pendamping keluarga yang hadir.
Setelah kunjungan ke Kantor DP2KB, Dokter Hasto melanjutkan kunker ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sasi di Kefamenanu, Kabupaten TTU. Dalam kunjungan ini, dilaksanakan juga pelayanan KB implan kepada 120 akseptor.
Dalam kesempatan tersebut, Dokter Hasto melakukan pemasangan KB implan kepada salah satu ibu berusia 16 tahun yang baru saja melahirkan tiga bulan yang lalu.
Sebagai informasi, dalam rangkaian kegiatan tersebut juga hadir Plt Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Maurianus Mau Kuru, Kepala Perwakilan BKKBN NTT Dadi Ahmad Roswandi, dan Direktur Pelayanan KB Wilayah Khusus Fadjar Firdawati.
Kemudian, jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTS dan TTU, jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), dokter ahli bedah, bidan, PKB atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), kader, serta TPK.
Baca juga: Kepala BKKBN Apresiasi Pengembangan SDM lewat Pengarusutamaan Keluarga di NTB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.