Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi

Kompas.com - 21/03/2024, 21:15 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dokter Hasto mengaku optimistis bahwa angka stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), masih bisa diturunkan melalui berbagai upaya yang dilakukan.

Salah satu upaya yang ia tekankan adalah memanfaatkan potensi sumber daya pangan yang melimpah di TTS, seperti kelor dan sumber makanan lainnya.

“Saya yakin kalau capaian program Keluarga Berencana (KB) ditingkatkan, jangkauannya baik, serta pemberian makanan tambahan kepada anak risiko stunting, maka stunting di TTS akan berhasil diturunkan,” ujar Dokter Hasto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Dokter Hasto dalam kegiatan Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting bersama Mitra Strategis, di Kantor Bupati TTS, Provinsi NTT, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Dukung Peningkatan Literasi Keuangan Mahasiswa, KB Bank dan ITB Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Hadirkan Program Star Edu

Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan kepada jajaran Dinas KB Kabupaten TTS akan pentingnya memanfaatkan dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk meningkatkan capaian program Bangga Kencana serta mendukung penurunan stunting, terutama melalui peningkatan pelayanan KB.

Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka stunting di Provinsi NTT cukup tinggi pada 2021 mencapai 37,8 persen. Namun, persentase ini menurun menjadi 35,3 persen pada 2022.

Dokter Hasto menyoroti bahwa Kabupaten TTS memiliki potensi stunting besar karena jumlah anak yang cukup banyak.

Hal tersebut terkait dengan rata-rata jumlah anak yang masih tinggi, sekitar tiga anak perempuan melahirkan, bahkan ada yang mencapai lima anak atau lebih.

Baca juga: Cerita Ibu Hamil di Sukabumi Jalan Kaki Lewati Banjir akan Melahirkan ke Puskesmas

Dokter Hasto menjelaskan bahwa setiap tahunnya terdapat sekitar 10.000 bayi yang lahir di TTS, dengan 22 kehamilan setiap 1.000 penduduk.

Pentingnya penggunaan kontrasepsi

Selain dari sumber pangan, Dokter Hasto menjelaskan bahwa penggunaan kontrasepsi juga dapat menjadi upaya penting dalam menurunkan stunting di TTS.

Ia mencatat bahwa banyak ibu setelah melahirkan tidak menggunakan kontrasepsi, sehingga menyebabkan kehamilan berjarak dekat.

"Ayolah kita gencarkan pelayanan KB. Saya terima kasih, TTS sudah memiliki kebijakan akseptor vasektomi dan tubektomi (dengan mendapatkan) uang istirahat 450.000," jelas Dokter Hasto.

Baca juga: Tersandung Kasus Dugaan Pungli DAK, Sekdis Pendidikan Ketapang Dicopot

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada 2023, TTS menerima anggaran DAK Fisik sebesar Rp 2,015 miliar untuk kegiatan di Dinas KB. Dari jumlah ini, sekitar 81,2 persen atau Rp 1,6 miliar sudah terserap dengan baik.

Dokter Hasto berharap agar penyerapan anggaran menjadi lebih optimal pada tahun berikutnya, sehingga TTS dapat lebih cepat menurunkan angka stunting dan jumlah peserta KB dapat meningkat.

Sementara itu, alokasi BOKB nonfisik di TTS pada 2023 mengalami peningkatan signifikan menjadi sejumlah Rp 8,63 miliar, tetapi baru sekitar 38 persen yang telah diserap.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com