JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menggelar rapat terkait penanganan stunting bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga Kabinet Indonesia Maju serta beberapa penjabat kepala daerah.
Saat membuka rapat, Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2023 hanya turun 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Laporan dari Menteri Kesehatan menyatakan bahwa hasil survei kesehatan Indonesia, prevalensi stunting tahun 2023 adalah sebesar 21,5, hanya turun 0,1 persen dari tahun 2022," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Ma'ruf lantas mengatakan, penurunan tersebut tidak sesuai dengan target pemerintah menurunkan angka stunting di kisaran tiga persen.
Baca juga: Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen
Padahal, prevalensi stunting di Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya turun secara cukup signifikan.
Oleh sebab itu, Ma'ruf menekankan bahwa ada perhatian serius agar prevalensi stunting dapat diturunkan ke angka 14 persen pada 2024 sesuai target pemerintah.
"Kita tahun ini memasuki tahun terakhir pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Kita perlu mengevaluasi apakah target prevalensi stunting 14 persen pada 2024 ini bisa dicapai atau tidak," ujar Ma'ruf Amin.
Rapat ini dihadiri sejumlah pejabat, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Kemudian, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Klaim TNI-Polri Isi Jabatan Sipil Tak Akan Kembalikan Dwifungsi Militer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.