Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Kompas.com - 19/03/2024, 12:03 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 diramaikan oleh cucu hingga cicit Presiden Pertama RI Soekarno. Setidaknya, ada empat cucu dan satu cicit Bung Karno yang memperebutkan kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Ada yang petahana, ada pula calon legislatif (caleg) pendatang baru. Mereka mencalonkan diri di sejumlah daerah pemilihan (dapil).

Empat dari lima cucu-cicit Soekarno itu mencalonkan diri dari PDI Perjuangan, sedangkan satu lainnya dari Partai Gerindra.

Tidak semua cucu-cicit Bung Karno yang berlaga di pileg lolos ke parlemen. Tiga dipastikan mengamankan kursi anggota dewan, dua lainnya terancam gagal. Siapa saja?

1. Puan Maharani

Salah satu cucu Soekarno yang dipastikan melenggang ke Senayan yakni putri dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani. Ketua DPR RI periode 2019-2024 itu mengantongi 297.366 suara di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V.

Dapil Jateng V menjadi langganan Puan pada pemilu. Sudah empat kali pemilihan, terhitung sejak Pileg 2009, Puan selalu mencalonkan diri di dapil yang meliputi Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Surakarta itu.

Baca juga: Puan Maharani dan Anaknya Diprediksi Melenggang Bareng ke Senayan

Pada Pemilu 2019, Puan bahkan mampu meraup 404.034 suara dari pemilih dapil Jateng V. Raihan itu mengantarkan Ketua DPP PDI-P tersebut sebagai caleg dengan suara terbanyak se-Indonesia lima tahun lalu.

Kendati perolehan suaranya pada Pemilu 2024 terbilang menurun, suara Puan tetap menjuarai dapil Jateng V.

2. Pinka Haprani

Anak Puan yang tidak lain cucu dari Megawati dan cicit dari Soekarno, Diah Pikatan Orissa Putri Haprani atau dikenal sebagai Pinka Haprani, juga terjun ke politik. Meski 2024 menjadi pemilu legislatif pertama buat Pinka, ia dipastikan lolos menjadi anggota dewan.

Pinka yang mencalonkan diri di dapil Jawa Tengah IV berhasil mengantongi 101.125 suara. Perolehan suara ini menempatkannya di urutan keempat caleg dengan suara terbanyak di dapil yang meliputi Kabupaten Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri itu.

Suara Pinka tak terpaut jauh dari dua petahana PDI-P, yakni Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul yang mendulang 118.384 suara, dan Dolfie yang meraih 107.552 suara.

Putri dari Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Pinka Hapsari.KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Putri dari Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Pinka Hapsari.

3. Puti Guntur Soekarno

Cucu Soekarno sekaligus putri dari Guntur Soekarnoputra, Puti Guntur Soekarno, juga dipastikan mengamankan kursi DPR RI. Ia maju lewat PDI-P dapil Jawa Timur (Jatim) I yang meliputi Sidoarjo dan Kota Surabaya.

Petahana yang kini menjabat sebagai anggota Komisi X DPR RI itu mengantongi 108.181 suara. Raihan tersebut menempatkan Puti sebagai caleg PDI-P dengan perolehan suara tertinggi di dapil tersebut.

Selain Puti, sejumlah caleg tenar lain diprediksi lolos ke parlemen dari dapil Jatim I, seperti, musisi yang juga caleg Partai Gerindra Ahmad Dhani, lalu model sekaligus caleg Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Arzeti Bilbina.

Puti Guntur Soekarno ikut tumpengan bersama warga Kampung Pandean, Surabaya.KOMPAS.com/Achmad Faizal Puti Guntur Soekarno ikut tumpengan bersama warga Kampung Pandean, Surabaya.

4. Romy Soekarno

Di Dapil Jawa Timur VI yang meliputi Blitar, Kediri, dan Tulungagung, ada Hendra Rahtomo atau Romy Soekarno yang menjajal peruntungan lewat PDI-P. Romy merupakan cucu Soekarno sekaligus putra dari Rachmawati Soekarnoputri.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com