Surya Tjandra merupakan mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada 2019-2022.
Belakangan, kiprahnya mencolok sebagai juru bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).
Dua hal itu ternyata belum cukup membuatnya mampu memperoleh sebanyak-banyaknya dukungan dari masyarakat di dapil Jakarta III.
Baca juga: Beri Dukungan ke Anies sebagai Capres, Surya Tjandra: Kita Perlu Pilih Orang yang Punya Kapasitas
Sebagai sesama caleg Partai Nasdem, raihan suara Surya kalah jauh dibandingkan Ahmad Sahroni yang notabene Ketua Komisi III DPR RI dan kondang dengan julukan "crazy rich Tanjung Priok".
Surya di nomor urut 2 hanya mampu mengoleksi 5.742 suara sementara Sahroni membawa pulang 163.292 suara.
4. Ferdinand Hutahaean
Politikus yang kerap dikenal karena pernyataan-pernyataan kontroversialnya ini juga gagal melaju ke Senayan bermodal usungan dari partai anyarnya, PDI-P.
Eks politikus Partai Demokrat ini hanya mendapatkan 29.601 suara dari dapil Jakarta III.
Ia yang bercokol di nomor urut 5 kalah jauh dari Charles Honoris selaku caleg PDI-P dapil Jakarta III dengan suara terbanyak, yakni 97.016 suara.
Baca juga: Gabung PDI-P, Ferdinand Hutahaean Tak Lagi Dukung Prabowo, Beralih ke Ganjar
5. Grace Natalie
Grace Natalie kemungkinan gagal mendapatkan satu kursi di Senayan jika partainya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), gagal mendapatkan total suara sah nasional melampaui ambang batas parlemen/parliamentary threshold 4 persen.
Secara hitung-hitungan di atas kertas, jika PSI lolos threshold, maka 1 kursi PSI otomatis akan menjadi milik eks jurnalis itu yang berhasil mengoleksi suara terbanyak PSI di dapilnya, 193.556 suara.
Darmadi yang saat ini juga merupakan anggota DPR RI itu sukses meraup 95.533 suara di dapil Jakarta III.
Baca juga: Grace Natalie: Jokowi Bapak Ideologis PSI
Berdasarkan prediksi hitung cepat berbagai lembaga survei kredibel, PSI diprakirakan tak sanggup melampaui ambang batas parlemen 4 persen.
Perolehan suara sah nasional PSI diprediksi maksimum sekitar 3,8 persen, sudah termasuk margin of error hitung cepat.
Namun, sebagian publik mencurigai ada operasi untuk memasukkan PSI ke parlemen, berkaca dari perolehan suara mereka yang naik signifikan sebagaimana tampil dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.