JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah nama beken dan politikus kawakan kemungkinan besar gagal melaju ke DPR RI berbekal suara mereka dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta III yang meliput Jakarta Barat, Utara, dan Kepulauan Seribu.
Hal ini diketahui berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional untuk Provinsi DKI Jakarta yang digelar KPU RI, Selasa (12/3/2024).
Dari hasil rekapitulasi itu, 6 hingga 8 partai politik yang kemungkinan melaju ke Senayan hanya beroleh masing-masing 1 kursi berdasarkan penghitungan model Sainte Lague yang digunakan untuk pileg di Indonesia, lantaran ketatnya perolehan suara satu sama lain.
1. Ahmad Riza Patria
Ahmad Riza Patria merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta pendamping Anies Baswedan pada 2020-2022.
Kala itu, ia dipanggil partainya, Gerindra, untuk bertugas di Ibu Kota ketika dirinya berstatus sebagai anggota DPR RI dua periode.
Pada periode pertama, ia terpilih dari dapil Jawa Barat V. Periode kedua, ia maju dari dapil Jawa Barat III.
Sayang, pada Pileg 2024, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu hanya meraup 45.998 kursi walaupun bercokol sebagai caleg nomor urut 1 Gerindra di dapil Jakarta III.
Perolehan suaranya kalah tinggi dibandingkan keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (nomor urut 2) yang sukses meraih 52.932 suara.
2. Ahmad Zaki Iskandar
Ahmad Zaki Iskandar adalah sosok yang santer dikabarkan bakal mendapatkan tiket calon gubernur Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang dari partainya, Golkar.
Namanya kerap bersaing dengan beberapa kader beken partai berlambang beringin untuk perebutan kursi DKI 1, mulai dari eks Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany hingga eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun, pada Pileg DPR RI 2024, Zaki rupanya belum mendapatkan banyak dukungan dari konstituennya di dapil Jakarta III.
Perolehan suaranya (49.022) kalah jauh dari pengusaha sekaligus keponakan Jusuf Kalla, Erwin Aksa (186.897 suara), walaupun Zaki bermodal nomor urut 1 dan Erwin nomor urut 2.
3. Surya Tjandra
Belakangan, kiprahnya mencolok sebagai juru bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).
Dua hal itu ternyata belum cukup membuatnya mampu memperoleh sebanyak-banyaknya dukungan dari masyarakat di dapil Jakarta III.
Sebagai sesama caleg Partai Nasdem, raihan suara Surya kalah jauh dibandingkan Ahmad Sahroni yang notabene Ketua Komisi III DPR RI dan kondang dengan julukan "crazy rich Tanjung Priok".
Surya di nomor urut 2 hanya mampu mengoleksi 5.742 suara sementara Sahroni membawa pulang 163.292 suara.
4. Ferdinand Hutahaean
Politikus yang kerap dikenal karena pernyataan-pernyataan kontroversialnya ini juga gagal melaju ke Senayan bermodal usungan dari partai anyarnya, PDI-P.
Eks politikus Partai Demokrat ini hanya mendapatkan 29.601 suara dari dapil Jakarta III.
Ia yang bercokol di nomor urut 5 kalah jauh dari Charles Honoris selaku caleg PDI-P dapil Jakarta III dengan suara terbanyak, yakni 97.016 suara.
5. Grace Natalie
Grace Natalie kemungkinan gagal mendapatkan satu kursi di Senayan jika partainya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), gagal mendapatkan total suara sah nasional melampaui ambang batas parlemen/parliamentary threshold 4 persen.
Secara hitung-hitungan di atas kertas, jika PSI lolos threshold, maka 1 kursi PSI otomatis akan menjadi milik eks jurnalis itu yang berhasil mengoleksi suara terbanyak PSI di dapilnya, 193.556 suara.
Darmadi yang saat ini juga merupakan anggota DPR RI itu sukses meraup 95.533 suara di dapil Jakarta III.
Berdasarkan prediksi hitung cepat berbagai lembaga survei kredibel, PSI diprakirakan tak sanggup melampaui ambang batas parlemen 4 persen.
Perolehan suara sah nasional PSI diprediksi maksimum sekitar 3,8 persen, sudah termasuk margin of error hitung cepat.
Namun, sebagian publik mencurigai ada operasi untuk memasukkan PSI ke parlemen, berkaca dari perolehan suara mereka yang naik signifikan sebagaimana tampil dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/13/06374291/caleg-gagal-di-dapil-jakarta-iii-eks-wagub-riza-patria-sampai-cagub-golkar