Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Imigrasi Sebut Pengawasan WNA di NTT-Perbatasan Timor Leste Sangat Kondusif

Kompas.com - 09/03/2024, 05:43 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

ATAMBUA, KOMPAS.com - Direkur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim menyebut bahwa kondisi pengawasan warga negara asing (WNA) di Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat kondusif.

Pernyataan tersebut disampaikan Silmy di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Atambua, yang berbatasan dengan Timor Leste.

Sebelum sampai ke Atambua, Silmy sudah lebih dahulu memeriksa kondisi pelaksanaan tugas keimigrasian di Kupang.

"Dari sisi pengawasan warga negara asing di NTT sendiri, saya rasa ini sangat kondusif karena tidak terlalu banyak dan WNA-nya juga relatif dari negara-negara yang memang tidak berpotensi untuk menjadi satu ancaman," kata Silmy di PLBN Motaain, Atambua, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: Cegah Perdagangan Orang, Dirjen Imigrasi akan Bentuk Desa Binaan di NTT

Silmy mengatakan, PLBN atau pintu keluar masuk lintas negara melalui jalur darat mendapatkan perlakuan yang berbeda dari pos lintas via udara di bandara dan pos lintas via laut di pelabuhan.

Saat ini, Direktorat Jennderal (Ditjen) Imigrasi telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) yang akan bertugas untuk berupaya meningatkan fasilitas pos Imigrasi di perbatasan hingga membahas aturan main lalu lintas antar negara lebih lanjut.

"Saya bentuk Pokja Perbatasan salah satunya adalah untuk secara langsung menduduki kesepakatan aturan main untuk siapa-siapa yang melintas," ujar Silmy.

Silmy mengakui terdapat pengungsi dari Afghanistan dan Pakistan di Kupang. Meski demikian, jumlah mereka terus berkurang.

Selain itu, Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang juga tekah memindahkan beberapa WNA yang melanggar aturan keimigrasian.

Baca juga: Dirjen Imigrasi Tinjau Pos Penyeberangan Indonesia-Timor Leste di Atambua

"Memang dulu pengungsi ataupun juga beberapa warga negara yang saat ini dikelola bersama-sama dengan IOM (International Organisation for Migration/Organisasi Internasional untuk Migrasi) yang ada di Kupang," kata Silmy.

"Tapi itu jumlahnya relatif tidak bertambah bahkan laporan yang kami terima itu berkurang setiap saat," ujarnya lagi.

Adapun kedatangan Silmy ke Motaain merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya di Nusa Tenggara Timur.

Sebelum ke Atambua, Silmy dan rombongannya mengecek kondisi Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) dan Kanim Kupang.

Kemudian, dia bertolak ke Pos Lintas Batas Tradisional (PLBT) di Turiskain setelah menempuh perjalanan via udara.

Dari Motaain, rombongan Silmy melanjutkan ke Dili, Timor Leste, untuk menemui Dirjen Imigrasi negara tersebut.

Baca juga: Dirjen Imigrasi Cek Kondisi Rumah Detensi di Kupang, Hanya 1 Ruang Tahanan yang Terisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com