Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Imigrasi Cek Kondisi Rumah Detensi di Kupang, Hanya 1 Ruang Tahanan yang Terisi

Kompas.com - 08/03/2024, 21:14 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim mengecek kondisi Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rudenim merupakan tempat penampungan warga negara asing yang diduga melanggar aturan keimigrasian hingga tindak pidana.

Bentuknya seperti lembaga pemasyarakatan. Di Kupang, terdapat 11 kamar penahanan yang dijaga ketat.

Saat mengunjungi kamar penahanan itu, sejumlah tahanan telah dipukangkan ke negara mereka beberapa waktu sebelumnya. Di sana hanya tersisa seorang warga negara Afganistan.

Baca juga: Dirjen Imigrasi Tinjau Pos Penyeberangan Indonesia-Timor Leste di Atambua

Silmy lantas menanyakan kepada Kepala Rudenim (Karudenim) Kupang, Ma'mun mengenai tahanan tersebut.

"Apa kesalahannya ini?” tanya Silmy di Rudenim Kupang, Kamis (7/3/2024).

“Mengganggu kemananan dan ketertiban, dan tidak menghormati dan menghargai aturan Undang-Undang yang berlaku,” kata Ma’mun menjelaskan.

Ma'mun menuturkan, warga negara Afghanistan itu sudah delapan bulan mendekam di tahanan yang pihaknya jaga.

Melihat banyak kamar penahanan yang kosong, Silmy meminta fungsi Rudenim dimaksimalkan.

Ia juga meminta para pengungsi Afghanistan dan Pakistan di Lupang yang melanggar aturan bisa ditahan di Rudenim tersebut. Tujuannya, agar membuat efek jera.

Di Kupang memang terdapat ratusan pengungsi asal Afghanistan dan Pakistan tinggal di sejumlah titik. Mereka dibantu oleh International Organization for Migration (IOM).

Baca juga: TNI-Polri di Perbatasan Dapat Tunjangan, untuk Pegawai Imigrasi Sedang Diproses

Pada kesempatan itu, Silmy juga mendapati sarana dan prasarana di Rudenim Kupang terbatas dan di bawah standar.

Berdasarkan laporan Ma'mun, di Rudenim itu tidak tersedia ruang pemeriksaan dan ruang kerja yang terbatas.

Kemudian, beberapa kendaraan dinas Rudenim Kupang juga sudah berusia tua.

Silmy pun meminta Ma'mun mengajukan kebutuhan Rudenim Kupang, mulai dari perluasan gedung hingga peremajaan kendaraan dinas.

"Kita mesti antisipasi misal tahun ini soal luas gedung dan rumah. Kalau bisa yang fasilitas untuk kedinasan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com