Mengirimkan para siswa PFA untuk mengikuti kompetisi internasional adalah bagian dari komitmen PFA dan PTFI untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat mereka dalam sepak bola.
Baca juga: Messi Magnet MLS, Beckham Dua Kali Ubah Arah Sepak Bola Amerika
Ardiles menegaskan bahwa tujuan PFA dalam turnamen ini adalah untuk menampilkan permainan terbaik mereka baik secara tim maupun individu.
"(Sementara) soal hasil, jika mereka mendapatkan hasil yang baik, itu merupakan bonus. Semoga hal tersebut dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk berusaha lebih keras lagi," ujar Ardiles menutup percakapan.
Menurutnya, partisipasi PFA dalam event internasional perdana tersebut memiliki banyak nilai positif.
Selain prestasi teknis yang gemilang hingga mencapai partai final, Ardiles juga mengungkapkan kekagumannya terhadap sikap dan etika siswa-siswa PFA.
Baca juga: Tutup Pabrik di Malaysia, Produsen Ban Goodyear PHK 550 Karyawan
"Para siswa PFA (menunjukkan) jiwa sosial selama berada di Malaysia. Semua orangtua, pelatih, pembina, dan petugas pertandingan senang dan mengagumi sikap yang ditampilkan oleh setiap individu PFA. Puncaknya adalah pada saat semi final dan final, ketika semua orang memberikan dukungan kepada PFA dengan meneriakkan, 'ayo, Papua'," tambahnya.
Secara khusus, Ardiles tidak merasa adanya tingkat gengsi dalam sepak bola seperti yang ada di level tim nasional antara Malaysia dan Indonesia.
Sebaliknya, kehadiran PFA memberikan dampak positif bagi sepak bola di kedua negara.
"Yel-yel kami, PFA-Papua-INDONESIA, selalu disambut dengan tepuk tangan oleh semua orang yang hadir. Dari situ, saya berpikir bahwa memang benar sepak bola (menjadi) alat untuk menyatukan semua orang di dunia," ucap Ardiles.
Baca juga: Trey Nyoni, Pemain Termuda Liverpool di FA Cup
Selain prestasi tim senior, tim junior PFA tidak ketinggalan. Setelah mencapai babak delapan besar di Piala Soeratin Nasional U-13, siswa PFA generasi kedua kembali beraksi dalam kompetisi bergengsi untuk pemuda, Bangga Merah Putih (Barati) Cup 2024 yang diselenggarakan pada Sabtu (2/3/2024) hingga Selasa (5/3/2024) di Gianyar, Bali.
Pada 2024 merupakan tahun kedua penyelenggaraan Barati Cup. Kompetisi ini tak hanya menjadi ajang turnamen, tetapi juga menjadi momen penting sebagai pencarian bakat bagi para pemain.
Sebanyak 2.300 pemain menunjukkan potensi akan dipilih untuk membentuk satu tim yang akan mewakili Indonesia di Gothia Cup 2024 yang akan berlangsung pada awal Juli di Gothenburg, Swedia.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (RI) Dito Ariotedjo memberikan semangat kepada peserta turnamen.
Baca juga: Daftar Juara Turnamen Sepak Bola Putri di Kudus
"Untuk seluruh adik-adik yang akan berjuang mengikuti seleksi Barati Cup, saya sampaikan salam semangat. Saya berharap kalian memiliki keyakinan, kepercayaan diri, dan semangat untuk menjadi pemuda-pemuda juara," ujarnya.