Pada 2024, Barati Cup diikuti oleh 120 Sekolah Sepak Bola (SSB) dari 17 provinsi di Indonesia.
SSB mengirimkan total 2.300 pemain yang berkompetisi dalam tiga kelompok umur, yaitu U-12, U-13, dan U-14. Sebagai bagian dari investasi sosial dari PTFI, PFA turun sebagai wakil Papua dalam kategori U-14.
Pelatih PFA Kelly Pepuho sekaligus yang juga akan memandu siswa PFA ke Gianyar, menyatakan bahwa para pemain PFA percaya diri dan optimistis dalam menghadapi kompetisi tersebut.
Baca juga: Mayoritas Dokter Menumpuk di Jawa, Papua Paling Sedikit
Sebagai satu-satunya tim yang mewakili Papua, ia menegaskan bahwa para pemain PFA siap untuk bertanding.
Dengan persiapan yang matang, termasuk lima sesi latihan dan beberapa uji coba, Kelly yakin bahwa para pemain PFA dapat menampilkan performa terbaik mereka di turnamen tersebut.
"Saya melihat mereka sudah siap untuk bertanding. Di turnamen ini, para pemain akan dapat menampilkan kemampuan terbaik secara maksimal. Apa yang kami persiapkan akan diterapkan dengan baik. Kami bangga bisa hadir di Bali dengan dukungan penuh dari PTFI, doa dari masyarakat Papua, dan restu dari orangtua mereka. Torang pasti bisa!" jelas Kelly sebelum turnamen dimulai.
Baca juga: Wakili Papua, Empat Siswa PFA Binaan Freeport Ikut Seleksi Timnas U-16
Selama berkompetisi di Barati Cup, PFA berhasil meraih tiga kemenangan sempurna di babak grup B sebagai satu-satunya perwakilan dari Papua.
Mereka berhadapan dengan tim-tim tangguh seperti Bali United dari Bali, Raga Negeri dari DKI Jakarta, dan Fanshop FC dari Jawa Barat (Jabar).
Meskipun demikian, PFA berhasil mengatasi semua lawan-lawannya dengan hasil kemenangan, yaitu 4-0 atas Fanshop FC, 3-0 atas Raga Negeri, dan 2-1 atas Bali United. Kemenangan-kemenangan ini membuat PFA melaju sebagai juara grup dengan poin sempurna, yaitu 9.
Pada babak 1/8 final, PFA berhadapan dengan Safin Pati dari Jateng dan berhasil menang lewat adu penalti setelah skor imbang 1-1 di waktu normal dan imbang lagi di adu penalti.
Baca juga: Pembangunan Ulang Stadion Surajaya Lamongan Dimulai Hari Ini, Akan Berstandar FIFA
Skema serupa juga terjadi di babak perempat final melawan FIFA Farmel dari Banten, ketika PFA berhasil melaju.
Safin Pati dan FIFA Farmel merupakan finalis Barati Cup pada tahun sebelumnya. Di babak semifinal, PFA menang meyakinkan atas Satria Cipta FC dari Banten dengan skor 4-0.
Pada pertandingan final, PFA berhadapan dengan Young Warriors dari Banten. Setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu normal, pertandingan dilanjutkan ke adu penalti.
Meskipun kedudukan tetap imbang setelah lima penendang penalti dari masing-masing tim, PFA harus mengakui kemenangan tim lawan menjadi runner up setelah adu penalti sudden death.
Baca juga: Roma ke 16 Besar Liga Europa, Trik Penalti dari Jebolan Akademi
Di sisi lain, PFA menunjukkan ciri khas mereka dalam selebrasi final dengan melakukan guard of honour, baik di Selangor maupun di Bali saat tim juara memasuki podium. Sikap ini merupakan penghormatan kepada lawan dan menunjukkan bahwa rivalitas berakhir setelah peluit panjang berbunyi.