Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 5 Parpol Pengusung Anies dan Ganjar, Hanya PDI-P dan PKS yang Punya Jejak Oposisi

Kompas.com - 27/02/2024, 14:34 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua dari lima partai politik Parlemen yang berada di luar kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, diprediksi menjadi oposisi pemerintahan mendatang.

Kedua partai politik tersebut, yakni, PDI Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Memang di antara partai-partai pengusung pasangan calon nomor urut 1 dan nomor urut 3, cuma PDI-P dan PKS yang memiliki DNA sebagai oposisi di periode-periode terdahulu,” kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada Kompas.com, Selasa (27/2/2024).

Bawono mengatakan, PDI-P dan PKS sama-sama memiliki jejak sebagai oposisi. PDI-P menjadi oposisi pada 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (2004-2014), sedangkan PKS menjadi oposisi pada 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2024).

PDI-P sebagai partai utama pengusung capres-cawapres nomor urut 3 pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, diprediksi enggan merapat ke kubu pemenang.

Baca juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo Sudah Dibahas di Sidang Kabinet, Pimpinan Banggar DPR: Tidak Wajar!

Pun demikian dengan PKS yang merupakan salah satu partai pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. PKS dinilai telah lekat dengan figur Anies sehingga sulit untuk merapat ke kubu Prabowo.

“Jadi memang kedua partai ini besar kemungkinan akan mengambil posisi di luar pemerintahan Prabowo-Gibran selama lima tahun ke depan,” ujar Bawono.

Sementara itu, tiga partai politik lain diprediksi berpindah haluan dan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Ketiganya, yaitu, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Bawono menilai, upaya pendekatan Nasdem ke kubu Prabowo-Gibran telah tampak dari pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Diyakini, pertemuan tersebut turut membahas peluang Nasdem bergabung ke gerbong Prabowo-Gibran.

Potensi Nasdem bergabung ke pemerintahan mendatang semakin kuat mengingat partai pengusung Anies-Muhaimin itu tak punya sejarah sebagai oposisi. Nasdem berada di pemerintahan Jokowi selama 2014-2024.

Begitupun dengan PKB, kata Bawono, partai yang dimotori Muhaimin Iskandar tersebut juga tak memiliki gen oposisi. Sejak Pemilu 2004, PKB selalu berada di pihak pemenang pilpres.

Sejalan dengan itu, PPP yang merupakan salah satu partai politik pengusung pasangan Ganjar-Mahfud dinilai bakal memanfaatkan peluang untuk bergabung ke penguasa.

“Ketiga partai ini tidak memiliki DNA yang kuat sebagai oposisi,” tutur Bawono.

Sebagaimana diketahui, pasangan Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres 2024 menurut hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga dan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hasil hitung cepat Litbang Kompas pada Selasa (20/2/2024) pukul 00.17 WIB misalnya, memperlihatkan perolehan suara Prabowo-Gibran mencapai 58,47 persen.

Baca juga: Kata Menko PMK Soal Program Makan Siang Gratis Sudah Dibahas Meski Prabowo Belum Ditetapkan Terpilih

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com