Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Litbang Kompas: Gibran Faktor Utama Suara Prabowo-Gibran Meroket Sampai 58 Persen

Kompas.com - 25/02/2024, 17:45 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior Litbang Kompas Toto Suryaningtyas mengungkapkan program bantuan sosial (bansos) pemerintah bukanlah faktor yang mengakibatkan suara pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melejit hingga menembus angka 58 persen di Pilpres 2024.

Toto mengatakan, faktor utama pasangan nomor urut 2 memiliki suara tinggi itu karena pemilihan Gibran sebagai cawapres.

"Faktor utama kenaikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah dipasangnya Gibran sebagai Wapres Prabowo di sekitar Oktober-November 2023," ujar Toto saat dimintai konfirmasi, Minggu (25/2/2024).

Toto menjelaskan, bersamaan dengan dipasangnya Gibran sebagai Wapres, ada berbagai gerakan politik yang terjadi.

Baca juga: Analisis Litbang Kompas: Pemilih Anies-Cak Imin Paling Solid Tentukan Pilihan Jauh Hari

Di antaranya seperti relawan Joko Widodo (Jokowi) yang bergerak untuk mempromosikan Prabowo-Gibran, pemasangan baliho di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan unsur aparat.

Lalu, siraman sembako yang diintensifkan kepada masyarakat, dugaan praktik money politic jelang hari pencoblosan, hingga Jokowi yang bergerak berkeliling ke wilayah-wilayah basis PDI-P dan wilayah kampanye Ganjar pada Januari 2024.

Lagipula, kata Toto, suara Prabowo-Gibran juga sudah melonjak di atas ekspektasi, yakni hingga 40 persen.

"Publik mulai ragu 01 dan 03 akan bisa bersaing, sehingga pragmatis ke 02," katanya.

Baca juga: Analisis Litbang Kompas: Persentase Gen Z Baru Tentukan Pilihan Saat Pencoblosan Tertinggi

Maka dari itu, Toto menilai banyak penyebab kenapa suara Prabowo-Gibran bisa tinggi saat ini, baik versi quick count maupun real count.

"Nah, banyak kan faktornya. Jadi bukan hanya bansos," ucap Toto.

Dikutip dari Kompas.id, hasil survei pascapencoblosan atau exit poll yang dilakukan Litbang Kompas pada 14 Februari 2024 memperlihatkan, seperempat bagian publik (24,7 persen) menyatakan pernah ditawari bansos dalam waktu sebulan sebelum pencoblosan, baik sembako maupun uang, oleh tim sukses dari parpol ataupun capres.

Jumlah seperempat bagian responden merupakan proporsi yang sangat besar jika diproporsikan ke total pemilih yang mencapai 204 juta, yaitu sekitar 51 juta orang.

Proporsi tersebut hampir sama dengan data jumlah penerima bansos secara faktual dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, di antaranya penerima Program Keluarga Harapan 9,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Kartu Sembako untuk 18,7 juta KPM, serta bantuan langsung tunai (BLT) El Nino untuk 18,6 juta KPM.

Sebanyak tiga dari setiap empat orang yang ditawari bantuan tersebut mau menerima bansos dan satu orang menolak.

Baca juga: Analisis Litbang Kompas: Pemilih PKS Paling Loyal, PDI-P Cenderung Menurun

Tren elektabilitas capres berdasarkan survei Litbang Kompas.Infografis Litbang Kompas Tren elektabilitas capres berdasarkan survei Litbang Kompas.

Dilihat dari latar belakang pilihan capres, responden yang menolak penawaran bansos bervariasi.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com