Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Pendukung Prabowo-Gibran Diminta Tak Euforia Kemenangan, Ekonom: Situasi Ekonomi Menantang

Kompas.com - 18/02/2024, 07:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain mencari sumber pendanaan baru agar strategi stimulus tak lagi bersumber dari utang, Dradjad berpendapat penyusunan RAPBN 2025 pun sebaiknya sudah melibatkan tim Prabowo-Gibran

"(Pelibatan di penyusunan RAPBN 2025) supaya peta risiko, ancaman, dan solusinya sudah disiapkan bersama-sama (dengan tim dari rezim pemerintahan baru)," tutur Dradjad. 

Secara politik, pelibatan tim dari rezim pemerintahan baru dalam pembahasan RAPBN 2025 ini sangat mudah dilakukan. Terlebih lagi calon presiden dan calon wakil presiden yang diproyeksikan menang adalah menteri di kabinet saat ini dan putra dari Presiden Joko Widodo. 

Dradjad mengingatkan pula, imbas situasi global bagi Indonesia akan datang dari sektor pangan, energi, dan keuangan.

Khusus sektor keuangan, ini karena pembiayaan Indonesia sekarang banyak tergantung ke surat utang. Bila dampak ekonomi global merembet ke Indonesia, imbas di sektor keuangan akan berpengaruh hingga ke perbankan, yaitu di suku bunga dan alokasi kredit.

"Ujungnya akan berdampak pula ke investasi swasta," ujar Dradjad. 

Sekilas situasi perekonomian global

Sebagaimana dikutip dari Associated Press (AP), Inggris menyusul Jepang menghadapi situasi technical recession. Kedua negara menyatakan ekonomi mereka kembali mengalami perlambatan pada kuartal terakhir 2023, menyambung perlambatan di kuartal sebelumnya.

Adapun Amerika Serikat sejauh ini masih mampu menepis ancaman resesi sebagaimana prediksi banyak kalangan. Sebelumnya, suku bunga tinggi yang diterapkan Amerika Serikat diyakini akan memperlambat ekonomi negara itu karena inflasi tinggi.

Baca juga: Pahami Pengertian Resesi Ekonomi dan Dampaknya

Perlambatan terpantau juga di China, sekalipun angka pertumbuhan Negeri Tirai Bambu ini masih lebih tinggi dibanding Amerika Serikat.

Adapun Jerman, masih dalam situasi tekanan akibat konflik Rusia-Ukraina yang belum kunjung reda. Meskipun, perlambatan ekonomi Jepang telah mengerek posisi Jerman menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketiga dunia.

Kelima negara di atas merupakan mitra dagang utama Indonesia. Pada 2023, hanya China yang masih mencatatkan surplus neraca dagang bagi Indonesia, berdasarkan data Kementerian Perdagangan

Indonesia diyakini masih mencatatkan pertumbuhan pada 2024, tetapi tidak setinggi pada 2023. Bank Dunia, misalnya, masih memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 5 persen pada 2024. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com