Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Wacana Pertemuan Megawati-Surya Paloh, PKS: Tapi Jangan Memprovokasi

Kompas.com - 15/02/2024, 16:32 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyambut baik wacana pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Namun, ia meminta agar keduanya tidak memperkeruh suasana seusai Pemilu 2024.

“Kalau pertemuan baiklah, namanya silaturahim. Tapi, titip jangan sampai memprovokasi. Jangan sampai comment tentang hasil pemilu. Karena lagi-lagi itu domainnya Komisi Pemilihan Umum (KPU),” ujar Mardani pada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Baginya, Megawati dan Surya sama-sama seorang negarawan yang mesti memahami situasi masyarakat setelah pemilu.

Baca juga: Sambut Baik Peluang Surya Paloh-Megawati Bertemu, PDI-P Yakin Ada Niat Menjaga Demokrasi

Jika ada kecurangan, lanjut dia, lebih baik kedua tokoh itu mengarahkan para anak buahnya menempuh mekanisme pelaporan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Ia tak ingin elite politik negeri ini justru menyulut api di tengah masyarakat yang masih sensitif setelah kontestasi elektoral berlangsung.

“Saya enggak tahu kalau detailnya ya, tapi pesan saya, ya pertemuan dua negarawan saja yang menegaskan biarkan KPU bekerja, dan kita tugasnya awasi-awasi, awasi, laporkan, laporkan, laporkan kalau ada kecurangan,” tutur dia.

“Tapi tensinya jangan justru dibakar dengan minyak amarah, kasihan masyarakat sudah bekerja, rakyat sudah memilih, bahwa cacat benar, bahwa ada kecurangan iya, bahwa ada proses di MK benar. Tapi kan semua itu sudah berlalu, rakyat sudah ke TPS, kita harus benar-benar menghargai apa yang rakyat putuskan,” sebutnya.

Baca juga: Rapat Bareng Megawati di Gedung High End, Ganjar: Evaluasi Pasca-pencoblosan

Di sisi lain, meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan hasil resmi perolehan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, namun Mardani meminta semua pihak untuk menahan diri saat ini.

Menurutnya, semua kontestan Pilpres 2024 harus siap menerima apapun hasil yang nanti disampaikan oleh KPU.

“Kalau menang jangan jumawa, kalau kalah jangan ngambek,” imbuh dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengungkapkan bakal ada pertemuan antara Megawati dan Surya Paloh.

Hal itu disampaikan menanggapi hasil hitung cepat sementara atau quick count sejumlah lembaga survei soal hasil Pilpres 2024.

Baca juga: Jokowi Buka Suara soal Ingin Bertemu Megawati Melalui Sri Sultan

Tak hanya itu, Taslim menyebutkan, Surya juga sangat mungkin bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya dengar juga dari kawan-kawan, Pak Surya Paloh akan ketemu dengan Pak Prabowo. Kita prinsipnya silaturahmi itu sebuah keniscayaan, kita terbuka untuk dialog, nanti kita pilih yang terbaik buat bangsa," ungkap dia dalam acara “Satu Meja The Forum” yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (14/2/2024) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com