Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Exit Poll" Litbang Kompas: Pemilih Coblos Anies karena Kesamaan Agama

Kompas.com - 15/02/2024, 18:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan mengungkapkan, kesamaan agama menjadi alasan utama pemilih mencoblos pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Hal ini terungkap dari hasil exit poll yang dilakukan Litbang Kompas seusai pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Rabu (14/2/2024) kemarin.

"Ketika ditanyakan yang paling besar sekali dari 25 persen pemilih Pak Anies dan Pak Muhaimin, itu 74,8 persen dari 100 persen atau 25 persennya, mengatakan bahwa satu agama," kata Bestian dalam acara Obrolan Newsroom Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Ada Surat Suara Prabowo dan Anies yang Sudah Tercoblos di Bekasi, Awalnya untuk Warga yang Sakit

Bestian menuturkan, kecenderungan seseorang memilih Anies karena kesamaan agama sudah terlihat selama dua tahun terakhir dalam sejumlah survei prapemilu.

Menurut Bestian, hal ini menunjukkan Anies belum bisa lepas dari anggapan bahwa ia adalah pemimpin dari kelompok-kelompok yang mengutamakan aspek primordialisme.

Padahal, Anies sejauh ini kerap memamerkan rekam jejaknya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang ia klaim turut mengakomodasi kepentingan kelompok minoritas.

"Itu adalah suatu strategi untuk membongkar selama ini persepsi yang melekat pada dirinya. tetapi di mata pemilih, kalau kita cermati dari 2 tahun lalu sampai sekarang, masih tetap di sana, jadi belum bisa keluar," kata dia.

Baca juga: Anies: Saya Demokrat Sejati, Kami Akan Menghormati Hasil Pemilu dari Aspirasi Rakyat

Bestian menuturkan, keputusan menggandeng Muhaimin Iskandar juga tidak efektif untuk menambah basis elektoral mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Sebab, selain gagal mendapat suara minoritas, pasangan Anies-Muhaimin juga tidak memperoleh limpahan suara dari kelompk Nahdliyin yang dianggap lebih moderat.

"Sebagian besar malah justru memilih 02, ini kan menjadi sebuah sisi yang bagi kami sih memang 01 ini masih begitu terus, susah melepas ini," kata Bestian.


Hasil hitung cepat Litbang Kompas per Kamis sore pukul 17.01 WIB menunjukkan, pasangan Anies Muhaimin memperoleh 25,22 persen suara, tertinggal dari pasangan Prabowo-Gibran (58,51 persen), tapi unggul dibandingkan Ganjar-Mahfud (16,27 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com