Tatkala agenda interview malam itu, menyentuh masalah kebanggan jiwa sebagai bangsa Indonesia, Megawati tersedu-sedu. Ia menangis.
Kebanggan sebagai bangsa telah dipancangkan oleh para pendiri republik, dan mereka telah membayar segala harga untuk kebanggaan tersebut.
Tangis Mega dalam agenda yang sama, telah saya saksikan langsung ketika saya bertandang ke rumahnya, sepekan sebelumnya. Ia juga terisak-isak, membatin. Tiba-tiba saja terjadi kesenyapan ketika itu. Air matanya meleleh, membasahi pipinya.
Saya yakin, air mata Megawati yang meleleh pada saat berbicara tentang kebanggan sebagai bangsa Indonesia yang disaksikan lewat layar kaca, dan yang saya saksikan langsung dari jarak satu setengah meter, adalah air mata ketulusan buat bangsa ini.
Bukan air mata yang dipaksa untuk menghibur penonton, karena Megawati bukan pemain tonil (sandiwara). Ia bukan seorang artis yang ikut dengan skenario sutradara, berpura-pura menangis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.