Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Determinasi dan Air Mata Megawati

Kompas.com - 10/02/2024, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Asumsi dan persangkaan ini dengan sendirinya gugur karena nyatanya, Megawati tidak mendesakkan keinginan untuk menjadikan putrinya, Puan Maharani, menjadi calon presiden, mewakili PDI-P. Justru Ganjar Pranowo yang didapuk menjadi calon presiden dari PDI-P.

Pendirian kokoh seorang Mega untuk menjaga Konstitusi agar tidak dengan mudah diamandemen demi melayani kepentingan pribadi, tidak lepas dari pengalaman empiriknya yang getir di masa lalu.

Pada 2014, partainya menjadi pemenang nomor satu. Menurut Undang-Undang MPR, DPR, DPRD dan DPD saat itu, partai pemenang nomor 1 berhak mendapatkan posisi sebagai Ketua DPR RI.

Melalui persekongkolan sejumlah partai politik ketika itu, undang-undang tersebut mendadak direvisi. Partai pemenang tidak secara otomatis memperoleh jatah menjadi Ketua DPR RI.

Pupus sudah harapan Megawati menempatkan kader dan anaknya sendiri, Puan Maharani, menjadi Ketua DPR RI. Ia mengurut dada saja sembari beristigfar, beginilah politik nihil etika dan defisit moral dijalankan.

Cerita lain, menjelang pembentukan kabinet Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014, JK mendatangi Megawati dan menawarkan tujuh posisi kabinet dari PDI-P karena jumlah perolehan suara partai dalam pemilu.

Megawati tidak memberi tujuh nama. Ia mengatakan cukup empat orang. Silahkan cari dari sumber yang lain. Ini berarti, Megawati berpolitik bukan sekadar mencari kuasa, tapi ingin membagi kuasa.

Maka, ia menolak untuk mengamandemen Konstitusi hanya untuk kepuasan orang perorang, bukan untuk kepentingan bangsa.

Ia sesak dan sakit ketika itu, tetapi tetap bersabar. Ia tak hendak membagi rasa sakit itu ke pihak lain sehingga ia menampik untuk mengubah Konstitusi secara mendadak.

Pengalaman empirik yang menyesakkan tersebut, membuat Mega selalu berbicara, termasuk malam itu, betapa urgennya kehidupan bangsa ini dilandasi dengan pertimbangan etika dan moralitas.

Konstitusi dan aturan main formal saja tidak cukup karena aturan tersebut bisa saja dibengkokkan sedemikian rupa atau dimarjinalkan.

Namun, kata Mega, etika dan moralitas melekat dalam diri tiap individu, terlepas ada tidaknya persetujuan bersama. Etika dan moralitas berlaku bagi siapa saja, bukan hanya berlaku bagi pihak-pihak yang menyetujui untuk diikat dalam kesepakatan.

Megawati dalam perspektif ini, paham dan mengalami betul, bagaimana prinsip etika dan moral itu sangat penting artinya dalam kehidupan politik.

Anda boleh mengakali aturan formal secara sistematis karena memanfaatkan celah, tetapi Anda tidak bisa mengibuli hati nurani Anda sendiri.

Masalahnya, wilayah jelajah hukum atau aturan formal, adalah penegakan tatanan kehidupan. Sementara wilayah edar prinsip moral dan etika adalah ketaatan batin, kepatuhan hati nurani. Adakah di antara kita yang mampu membohongi hati nurani itu?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com