JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bercerita tentang pengalamannya tinggal di Istana Kepresidenan.
Sebagai seseorang yang menghabiskan masa kecil di Istana ketika ayahnya, Soekarno, menjabat sebagai Presiden pertama Indonesia, Megawati menyebut bahwa kekuasaan sangatlah membius.
“Saya kan mengalami ya tinggal di Istana. Jadi bukan karena sombong, semuanya lahir di Istana, enggak pernah di rumah sakit, jadi itulah kehidupan kami,” kata Megawati saat wawancara bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi, dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (8/2/2024) malam.
“Waktu itu kan saya jadi melihat bahwa kekuasaan itu ternyata sangat membius,” ujarnya.
Baca juga: Bukan Cuma Jokowi dan Ganjar, Megawati Sebut Dirinya Juga Petugas Partai
Megawati mengatakan, sekilas, Istana tampak megah dengan gedung besar dan luas serta lampu-lampu gantung mewah. Namun, di sisi bawah Istana, banyak ruang-ruang gelap yang tak dilengkapi lampu.
Megawati tak tahu menahu makna dari arsitektur bangunan Istana. Apalagi, bangunan tersebut merupakan warisan Belanda.
Namun, karena bangunan Istana itulah, Mega kerap kali mengingatkan kadernya yang menduduki jabatan di pemerintahan supaya tak terlena. Bahwa Istana jangan hanya dilihat dari sisi gemerlapnya saja, karena pada saat bersamaan ada sisi gelapnya.
Kerap kali Mega juga berpesan kepada kadernya agar menjadi pemimpin yang tahan banting. Sebab, tidak semua orang yang berada di dekat penguasa memiliki niat baik.
Mega mencontohkan ketika ayahnya ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup, banyak orang mendatangi Soekarno ke Istana.
Namun, ketika Soekarno lengser, orang-orang yang semula berada di sekeliling, lenyap begitu saja.
“Saya bilang sama bapak saya, itu Istana kok kayak jadi pasar malam ya, banyak orang akan ketemu. Bukan berarti tidak boleh ketemu, tapi maksud saya, apakah benar orang yang akan bertemu ini mempunyai hal-hal yang baik,” kata Megawati.
“Ternyata setelah Bung Karno itu dijatuhkan, lenyap itu orang entah ke mana. Jangan lihat ke atas terus, tapi ke bawah,” tuturnya.
Baca juga: Tegas Tolak Presiden Tiga Periode, Megawati: Saya Kan Taat Aturan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.