SOLO, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka buka suara soal Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan tidak akan berkampanye pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Gibran mengaku justru tidak mengetahui kegiatan Jokowi.
"Saya malah enggak tahu agendanya apa, kegiatannya apa ya, kita kan jalan sendiri-sendiri," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (8/2/2024).
Dalam kesempatan ini, ia juga mengatakan bahwa belakangan ini banyak lembaga survei yang sudah merilis hasilnya.
Baca juga: Nestapa UGM, Dulu Puja Jokowi, Kini Kecewa karena Banyaknya Penyimpangan
Anak sulung Presiden Jokowi ini menyebutkan, hasil survei itu tidak berarti jika banyak orang yang golput.
"Itu tidak ada artinya kalau masih banyak yang golput, kalau TPS tidak dijaga, itu saja. Tidak ada kekhawatiran," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut berkampanye untuk Pemilu 2024.
Hal itu ditegaskannya menanggapi kabar yang menyebutkan bahwa dia akan ikut dalam kampanye pada hari-hari terakhir menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
"Yang bilang siapa (saya mau ikut kampanye)? Ini, ini, ini saya ingin tegaskan kembali, pernyataan saya yang sebelumnya. Bahwa presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk berkampanye," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Sumatera Utara, sebagaimana dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (7/2/2024).
Baca juga: Bela Jokowi dan Minta Ahok Berkaca, Kubu Prabowo: Gibran Malah Lebih Teruji
"Dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya. Tapi, jika pertanyaannya apakah saya akan ikut kampanye? Saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye," tegas Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia menggunakan hak pilihnya pada hari Rabu pekan depan.
"Saya mengimbau, mengajak seluruh masyarakat agar menggunakan hal pilih, datang ke tempat pemungutan suara (TPS), memberikan suara sesuai pilihan," kata Jokowi.
"Dan saya ingin menegaskan kembali bahwasanya TNI, Polri, termasuk BIN harus netral dan menjaga kedaulatan rakyat," tutur Jokowi.
Dia pun meminta agar KPU dan Bawaslu pusat hingga daerah memastikan jalannya pemilu yang berintegritas agar suara rakyat benar-benar berdaulat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.