Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Ahok Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud

Kompas.com - 04/02/2024, 17:09 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahokers mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Deklarator Ahokers, Rudi Kamri mengatakan, kinerja Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dan Mahfud sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) telah dirasakan masyarakat.

Atas dasar rekam jejak itu, kata Rudi, pihaknya menilai Ganjar dan Mahfud sebagai sosok yang memiliki etos kerja.

Baca juga: Erick Thohir Carikan Pengganti Ahok yang Mundur dari Komut Pertamina

"Kami relawan Basuki-Djarot atau yang disebut Ahokers menyatakan, mendukung Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD presiden dan wakil presiden 2024-2029," ujar Rudi di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Ia menyebut, para Ahokers siap memenangkan Ganjar dan Mahfud saat Pilpres 2024.

Selain itu, pihaknya juga menyatakan bakal mengawal pemerintahan Ganjar dan Mahfud jika mereka terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

"Siap mengawal pemerintahan Ganjar-Mahfud," tutur Rudi.

Baca juga: Puan Sebut Ahok Mundur dari Pertamina karena Kemauan Sendiri, Tak Dipengaruhi Megawati

Sementara itu, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengaku dirinya sempat bertanya-tanya kenapa tidak masuk dalam tim kampanye Ganjar-Mahfud.

Lalu, ia menyadari bahwa dirinya sedang menjalankan tugas sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

"Saya ditugaskan untuk menjaga uang Pertamina, uang negara. Tugas saya memperbaiki defisit anggaran berjalan dari impor yang begitu banyak," ujar Ahok di lokasi.

Namun, beberapa relawan Ahokers kemudian mempertanyakan posisinya dalam peta Pilpres 2024. Ia bahkan sempat diusukan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ahok akhirnya mengambil sikap dan memutuskan mundur dari komisaris utama perusahaan minyak dan gas negara itu.

Setelah memastikan Pertamina memiliki sistem pengawasan keuangan dan investasi yang mumpuni, ia kemudian mengundurkan diri, meskipun mengaku menyayangkan bonus yang bisa ia terima dari capaian keuntungan Pertamina.

"Saya harus keluar karena satu-satu, saya tidak mau keluar, saya egois, saya tidak mau perjuangkan Ganjar dan Mahfud," tutur Ahok.

"Ini memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Makanya saya harus keluar untuk melakukan perjuangan ini. Itu sih sebetulnya," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com