Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundur dari Menteri, Mahfud Tak Berniat Jelekkan Pemerintah Jokowi

Kompas.com - 02/02/2024, 11:56 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahfud MD mengaku tak berniat menjelek-jelekkan pemerintahan Presiden Joko Widodo setelah mundur dari kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Kabinet Indonesia Maju.

Mahfud juga menyebut tak akan membocorkan rahasia negara meski telah 4,5 tahun menjabat sebagai menteri.

“Enggak (berniat menjelek-jelakan pemerintah), sama sekali enggak, kemarin pun tidak. Beda dong antara menjelekkan, membocorkan rahasia, dan bicara data,” kata Mahfud dalam wawancara bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi, dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (1/2/2024).

Namun, kata Mahfud, dengan tidak lagi berada di pemerintahan, ia akan lebih leluasa dalam menyampaikan data dan fakta.

“Saya bisa lebih leluasa untuk menyatakan apa pun yang saya lihat,” ujarnya.

Baca juga: Alasan Mahfud Mundur dari Menko Polhukam: Bukan Cuma Etik, tapi Juga Elektoral

Mahfud pun mengaku bahwa keputusannya mundur dari Menko Polhukam bukan hanya karena alasan etik, tapi juga elektoral. Setelah meletakkan jabatan sebagai menteri, ia bisa lebih leluasa berkampanye sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

“Saya (mundur dari Menko Polhukam) murni etik dan juga sekaligus untuk kerja politik. Kan sudah saya katakan, biar enak kerja politiknya,” kata Mahfud.

“Saya tidak ingin mempertentangkan apakah ini keperluan etik atau keperluan elektoral, mungkin dua-duanya,” lanjutnya.

Mahfud merasa tidak rugi dirinya mundur meski ada menteri yang mencalonkan diri sebagai presiden, tetapi tetap berada di Kabinet Indonesia Maju.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu justru merasa lega karena setelah ini ia dapat berkampanye tanpa mengkhawatirkan posisinya sebagai Menko Polhukam.

Mahfud bilang, sebagaimana aturan yang berlaku, ia selalu mengajukan surat cuti ke Presiden. Sebelum surat permohonan cuti itu disetujui, Mahfud tak akan pergi berkampanye.

Namun, Mahfud menyebut, ada kandidat lain yang setiap hari kampanye ke sana ke mari, yang dipertanyakan izin cutinya.

“Saya merasa saya ini sudah berlaku tertib kok yang lain enggak ya. Sekarang saya merasa plong, seumpama juga melakukan itu tidak melanggar juga, tidak nyolong nyolong kesempatan,” tutur Mahfud.

Mahfud menambahkan, banyak pro kontra atas manuvernya mundur dari Menko Polhukam. Ada yang menyayangkan keputusan itu, ada pula yang mendukung.

Baca juga: Tak Percaya dengan Narasi Keberlanjutan dan Perubahan, Mahfud: Bagi Saya Perbaikan

Namun, ia mengaku tak ambil pusing. Cawapres nomor urut 3 itu yakin keputusan yang ia tempuh bakal berdampak baik, setidaknya bagi dirinya sendiri.

“Pertimbangan saya pada akhirnya ya saya mau lebih bagus bagi saya dan mungkin bagi republik untuk sama-sama belajar memperbaiki negara ini,” lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari kursi Menko Polhukam setelah menyerahkan surat permohonan pengunduran diri ke Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/2/2024).

"Saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyatakan surat mohon berhenti dengan sebuah surat itu," kata Mahfud di Istana.

Namun, untuk sementara, Mahfud masih menjabat sebagai Menko Polhukam hingga Jokowi mengeluarkan keputusan presiden (keppres) tentang pemberhentian dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com