Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Dianiaya karena Bentangkan Spanduk saat Kunker Jokowi, Ganjar: Masa Gitu Saja Baper?

Kompas.com - 31/01/2024, 14:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengkritik tindakan represif aparat terhadap relawan pendukungnya yang membentangkan spanduk saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut Ganjar, aksi relawannya itu merupakan hal biasa karena ia pun kerap dimaki-maki di depan umum saat menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.

"Rasanya kalau hanya sekadar membentangkan spanduk begitu ya, enggak apa-apalah, biasa saja. Wong dulu saya juga jadi eksekutif dimaki-maki di depan juga biasa kok," kata Ganjar di Pontianak, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Indeks Korupsi Stagnan, Ganjar: Panglimanya Bukan Lagi Hukum, tapi Politik

Ganjar mengatakan, aparat semestinya tidak perlu bersikap berlebihan karena apa yang dilakukan relawannya itu adalah bentuk ekspresi dari seorang rakyat.

"Itulah ekspresi rakyat, mungkin karena ingin menyampaikan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya. Masa sih gitu saja baper?" ujar politikus PDI-P itu.

Ia menyebutkan, aparat juga harus sadar bahwa yang mereka hadapi adalah rakyat sehingga harus bertindak dengan hati-hati.

Namun, Ganjar juga mengingatkan kepada pendukungnya untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang sopan dan baik.

Baca juga: Soal Klaim Gibran Getarkan Kandang Banteng di Jateng, Ganjar: Hati-hati Ketanduk

Video dugaan pemukulan terhadap seorang warga saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (30/1/2024), viral di media sosial (medsos).

Dalam video tersebut terlihat mobil Presiden Jokowi berhenti di depan pasar Argosari, Wonosari.

Saat Jokowi membagikan kaos, ada seorang pria membentangkan spanduk yang bertuliskan "Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar".

Terlihat juga Ketua DPRD Gunungkidul yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih berdebat dengan beberapa orang berbadan tegap.

Baca juga: Soal Mahfud Mundur dari Menko Polhukam, Ganjar: Sebentar Lagi Kita Tunggu

Endah Subekti mengaku membawa korban ke rumah sakit karena berdarah pada bagian wajah sehingga harus mendapatkan penanganan medis.

Endah mengatakan, dari kronologi yang diterimanya, korban datang dan membentangkan spanduk.

Lalu spanduk tersebut diminta oleh seorang pria di sekitar pasar Argosari, Wonosari. Korban pun dirangkul dan dibawa pergi.

Pihak yang mengamankan korban menilai aksi tersebut mengancam presiden. Padahal menurutnya, aksi tersebut tidak lah mengancam.

Baca juga: Ganjar Mengaku Tak Punya Program 100 Hari Pertama sebagai Presiden

"Di-uppercut (dipukul) bagian rahang. Tadi diperiksa jakunnya itu mlengse (geser) dan hidungnya tulang hidung miring berdarah karena kena pukulan dari orang yang diduga aparat saat mengamankan yang bersangkutan," kata Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com