"Kesalahan pada DPT, khususnya DPTLN, sekaligus membuka ruang selebar-lebarnya kecurangan dan pelanggaran pemilu yang lainnya," kata Wahyu.
Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pemutakhiran data pemilih dengan cara analisis kegandaan pemilih hingga dua kali sebelum DPT ditetapkan.
"Kegandaan di PPLN tersebut, misalnya New York, kemudian diperbandingkan antar-PPLN, dan juga dengan pemilih dalam negeri," ujar Hasyim.
Dia mengklaim, Migrant Care belum pernah menyurati KPU sebagai lembaga yang berwenang menetapkan DPT.
Sementara itu, Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI, Betty Epsilon Idroos, sebelumnya mengaku telah meminta PPLN New York menelusuri dugaan pemilih ganda tersebut.
Baca juga: KPU Selidiki Temuan soal Dugaan Data Pemilih Ganda di New York
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.