JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyemangati para pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) untuk berusaha.
Semangat itu dia sampaikan saat bersilaturahmi dengan para peserta program PNM Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (30/1/2024).
Kepala Negara mendorong para pengusaha untuk optimistis dalam menghadapi setiap permasalahan usaha.
Baca juga: Megawati Sudah Lama Restui Mahfud Mundur dari Menteri Jokowi
“Yang namanya usaha itu memang tahapan demi tahapan. Yang belum bisa ekspor enggak apa-apa, tunggu tanggal mainnya pasti, juga bisa ekspor," kata Jokowi dalam acara tersebut dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa.
Jokowi juga meminta pengusaha yang baru merintis usaha untuk bersabar dan semangat. Pada saatnya nanti, para pengusaha itu pasti akan naik kelas.
"Yang sekarang baru merintis, tunggu 10 tahun lagi. Pasti juga akan naik kelas ke tingkat yang lebih atas. Yang sekarang masih naik sepeda motor tunggu nanti 10 tahun lagi, pasti pada naik mobil semuanya. Jangan pesimistis,” lanjutnya.
Baca juga: Makan Siang Bareng Jokowi dan Prabowo Dianggap Wujud Simbol Keberpihakan
Sebab mantan Wali Kota Solo ini meyakini, program Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang diluncurkan pada tahun 2015 lalu mampu menaikkan kelas usaha.
“Kalau yang mikro bisa menjadi kecil, yang kecil bisa menjadi menengah, yang menengah bisa menjadi besar. Tapi memang harus setahap demi setahap,” bebernya.
Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan, total pinjaman yang diberikan PNM Mekaar kepada para nasabah mengalami peningkatan yang cukup signifkan. Angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) PNM Mekaar lebih kecil jika dibanding dengan perbankan.
Baca juga: Sindir Pertemuan Jokowi-Prabowo, Hasto: Karena Jagung Tidak Tumbuh Jadi Makan Bakso
Menurut Jokowi, hal tersebut menunjukkan bahwa para nasabah berkomitmen untuk disiplin dalam melakukan pengembalian pinjaman dan terus bersemangat menghasilkan produk UMKM.
“Padahal di bank itu ada yang 2 persen, 3 persen yang kredit macet. Ini kecil sekali. Artinya ibu-ibu disiplin karena semangat kerja keras untuk menghasilkan produk apapun. Ini yang saya senang,” ucapnya.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan itu yakni Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.