Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Geopolitik Indonesia: Membangun Kepemimpinan Global dari Kepulauan (Bagian I)

Kompas.com - 30/01/2024, 15:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Meskipun dihadapkan pada tantangan, seperti ketidakpastian geopolitik dan perubahan iklim, Indonesia tetap memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin yang berpengaruh dalam membentuk masa depan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan berdampingan secara damai. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang melekat dalam jiwa bangsa.

Potensi ekonomi menjadi poin sentral yang menempatkan Indonesia pada sorotan dalam ranah geopolitik global. Pertumbuhan ekonomi yang konsisten, didukung oleh diversifikasi sektor ekonomi, telah memberikan Indonesia kekuatan ekonomi yang signifikan.

Dalam konteks nilai-nilai Pancasila, pertumbuhan ekonomi ini tidak hanya dimaknai sebagai pencapaian material semata, tetapi juga sebagai sarana untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dan keadilan sosial.

Keanggotaannya dalam G20 tidak hanya menjadi cerminan keberhasilan ekonominya, tetapi juga mencerminkan Indonesia bertanggung jawab moral sebagai anggota komunitas internasional.

Dalam forum ini, Indonesia tidak hanya berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan ekonomi global, tetapi juga memimpin inisiatif untuk mengatasi tantangan ekonomi bersama.

Pendekatan demikian sejalan dengan nilai Pancasila yang menekankan kerjasama internasional, demi kesejahteraan bersama.

Oleh karena itu, bersamaan pula pada gilirannya kehadiran pasar konsumen yang besar di Indonesia, bukan hanya mencerminkan potensi ekonomi, tetapi juga menjadi cermin keanekaragaman masyarakat yang harus dihormati dan diakomodasi.

Maka menjadi jelas bahwa dengan populasi yang besar, negara ini menjadi tujuan investasi yang menarik dan tempat bagi perusahaan global untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.

Keberadaan pasar konsumen yang signifikan, membuka peluang bagi Indonesia untuk memainkan peran penting dalam rantai pasok global.

Indonesia, dalam konteks perspektif Pancasila, memiliki potensi untuk menjadi motor penggerak dalam inisiatif global guna mengatasi tantangan ekonomi bersama.

Dengan mengambil peran aktif dalam G20, Indonesia dapat memimpin diskusi dan mengusulkan solusi berkelanjutan, dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap langkah kebijakan.

Semua ini menegaskan bahwa peran Indonesia tidak hanya sebatas pada kepentingan nasional, tetapi juga sebagai pionir dalam membawa perubahan positif untuk masyarakat global.

SDA kekuatan Indonesia

Kekayaan sumber daya alam (SDA) menjelma menjadi kekuatan utama Indonesia dalam perspektif Pancasila, hal ini membentuk peran yang semakin penting dalam kancah geopolitik global.

Dan sebagai pemimpin global dalam produksi kelapa sawit dan karet, Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga memiliki peran vital dalam memasok komoditas tersebut ke pasar dunia.

Kedua komoditas tersebut memegang peranan penting dalam berbagai industri global, seperti makanan, minyak nabati, dan produk karet, memberikan Indonesia posisi strategis dalam rantai pasok global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com