Indikasinya adalah penegak hukum konsisten dalam perang melawan geng kartel. Kalaupun ada oknum yang terlibat, ketika terbukti terlibat, maka dia tidak akan lepas dari hukuman.
Sementara isu kedua adalah adanya perasaan aman dan nyaman bagi warganya. Pemaksaan oleh kartel terhadap warga agar terlibat dalam geng narkoba adalah musibah besar. Warga dibuat tidak berdaya dengan situasi tersebut.
Maka, alat negara harus bisa membersamai warganya sehingga kartel tidak begitu saja memaksa warganya untuk terlibat.
Jika isu ini masih belum terwujud, maka ketidakpercayaan warga terhadap negara akan semakin besar. Tentu ini akan menjadi masalah sendiri.
Kita, Indonesia, harus belajar atas situasi rumit seperti yang terjadi di Ekuador. Kelompok pengedar narkoba tidak boleh nyaman dalam melakukan aktivitas kejahatannya.
Sikap abai terhadap gejala-gejala kejahatan tertentu yang berpotensi menjadi besar akan berakibat fatal.
Pemetaan terhadap daerah rawan penyelundupan harus dilakukan agar kerja-kerja pengawasan dan pengendalian peredaran narkoba dapat dilakukan dengan maksimal. Begitu juga pemetaaan titik rawan perekrutan petugas penegak hukum.
Proteksi penegak hukum menjadi sangat penting karena petugas, apalagi bersenjata, akan menjadi musuh yang masif jika sudah menjadi bagian dari geng narkoba.
Apa yang terjadi di Myanmar, sebagai salah satu produsen utama methamphetamine yang masuk ke Indonesia, saat ini mengalami situasi yang rumit di antaranya karena persoalan narkoba yang tidak terkendali.
Produksi heroin, sabu, dan ekstasi disinyalir menjadi cara mereka mendapatkan pendanaan atas perang saudara di negara tersebut.
Pelajaran dari Ekuador atau negara-negara ‘gagal’ lain dalam menghadapi masalah narkoba harus menjadi pijakan bagaimana kita menghadapi situasi kejahatan narkoba di Indonesia sejak dini.
Memang tidak mungkin menghilangkan peredaran gelap narkoba di Indonesia. Namun mengendalikan agar situasi kejahatan narkoba tidak terus memburuk seperti yang terjadi di Ekuador, negara jajahan baru kartel narkoba di Amerika Latin, adalah sesuatu yang dapat kita lakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.